Saturday, April 26, 2014

Dan Jenis Ekosistem

Ekosistem diartikan sebagai tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap komponen lingkungan hidup yang saling berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. Keteraturan tersebut ada dalam suatu keseimbangan tertentu yang bersifat dinamis. Artinya, bisa terjadi perubahan, baik besar maupun kecil, yang disebabkan oleh faktor alamiah maupun akhir ulah manusia

Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga anutan energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada. 

Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang gotong royong dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan menyesuaikan diri dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnya mikroorganisme, gotong royong dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan". Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali dan sangat berbeda denganplanet lain dalam tata surya. 

Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan fisis yang harus berada dalam kisaran yang sanggup ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang disebut dengan aturan toleransi. Misalnya: Panda mempunyai toleransi yang luas terhadap suhu, namun mempunyai toleransi yang sempit terhadap makanannya, yaitu bambu. Dengan demikian, panda sanggup hidup di ekosistem dengan kondisi apapun asalkan dalam ekosistem tersebut terdapat bambu sebagai sumber makanannya. Berbeda dengan makhluk hidup yang lain, insan sanggup memperlebar kisaran toleransinya lantaran kemampuannya untuk berpikir, membuatkan teknologi dan memanipulasi alam. 

Komponen biotik suatu ekosistem, dilihat dari struktur trofiknya, terdiri atas beberapa strata atau tingkatan, Yaitu :
  1. Produsen ialah organisma yang bisa membentuk makanannya sendiri dari zatzat anorganik melalui proses fotosintesa dan klorofil. Organisma ini disebut autotroph lantaran bisa membentuk makanannya sendiri juga menyediakan bagi kebutuhan makhluk hidup lainnya.
  2. Konsumen ialah sekelompok makhluk hidup yang memakan produsen dan binatang lainnya. Kelompok ini tidak bisa menciptakan makanannya sendiri dari materi anorganik. Karena itu, ia sangat tergantung kepada organisma produsen. Organisma konsumen disebut heterotrof. Pada konsumen juga terdapat tingkatan lagi. Hewan yang memakan organisma produsen disebut konsumen primer. Jenisnya terdiri dari herbivora dan dalam struktur trofik menduduki tingkat trofik kedua. Konsumen yang memakan herbivora disebut konsumen sekunder dan terdiri dari hewan-hewan karnivora atau omnivora. Konsumen sekunder ini berada pada tingkat trofik ketiga. Hubungan antarkomponen biotik dalam ekosistem biasanya menciptakan keterkaitan dalam sistem rantai makanan. Beberapa rantai kuliner yang saling bekerjasama membentuk jaring-jaring kuliner atau jaring-jaring kehidupan.
  3. Pengurai ialah organisma yang menguraikan sisa-sisa makhluk hidup lainnya yang telah mati menjadi zat-zat anorganik. Zat ini tersimpan dalam tanah dan dimanfaatkan oleh flora sebagai materi makanannya. Organisma pengurai ialah kuman dan jamur.

Jenis-Jenis Ekosistem

A. Ekosistem air 

1. Ekosistem air tawar.
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam flora yang terbanyak ialah jenis ganggang, sedangkan lainnya flora biji. Hampir semua filum binatang terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi. 

2. Ekosistem air laut.
Habitat bahari (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah bahari tropik, lantaran suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu bahari sekitar 25 °C. Perbedaan suhu cuilan atas dan bawah tinggi, sehingga terdapat batas antara lapisan air yang panas di cuilan atas dengan air yang cuek di cuilan bawah yang disebut daerahtermoklin. 

3. Ekosistem estuari.
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Ekosistem estuari mempunyai produktivitas yang tinggi dan kaya akan nutrisi. Komunitas flora yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain banyak sekali cacing, kerang, kepiting, dan ikan. 

4. Ekosistem pantai.
Dinamakan demikian lantaran yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir ialah flora Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin. Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini menjalar dan berdaun tebal. 

5. Ekosistem sungai.
Sungai ialah suatu tubuh air yang mengalir ke satu arah. Air sungai cuek dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan menunjukkan oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang. Ekosistem sungai dihuni oleh binatang menyerupai ikan kucing, gurame, kura-kura, ular, buaya, dan lumba-lumba. 

6. Ekosistem terumbu karang.
Ekosistem ini terdiri dari coral yang berada erat pantai. Efisiensi ekosistem ini sangat tinggi. Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang. Herbivora menyerupai siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita,bintang laut, dan ikan karnivora. Kehadiran terumbu karang di erat pantai menciptakan pantai mempunyai pasir putih. 

7. Ekosistem bahari dalam.
Kedalamannya lebih dari 6.000 m. Biasanya terdapat lele bahari dan ikan bahari yang sanggup mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen terdapat kuman yang bersimbiosis dengan karang tertentu. 

8. Ekosistem lamun.
Lamun atau seagrass ialah satu satunya kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang hidup di lingkungan laut. Tumbuh flora ini hidup di habitat perairan pantai yang dangkal. Seperti hal¬nya rumput di darat, mereka mempunyai tunas berdaun yang tegak dan tangkai tangkai yang merayap yang efektif untuk berbiak. Berbeda dengan tumbuh flora bahari lainnya (alga dan rumput laut), lamun berbunga, berbuah dan meng¬hasilkan biji. Mereka juga mempunyai akar dan sistem internal untuk mengangkut gas dan zat zat hara. Sebagai sumber daya hayati, lamun banyak dimanfaatkan untuk banyak sekali keperluan. 

B. Terestrial (Ekosistem darat)

Penentuan zona dalam ekosistem terestrial ditentukan oleh temperatur dan curah hujan. Ekosistem terestrial sanggup dikontrol oleh iklim dan gangguan. Iklim sangat penting untuk memilih mengapa suatu ekosistem terestrial berada pada suatu tempat tertentu. Pola ekosistem sanggup berubah akhir gangguan menyerupai petir, kebakaran, atau kegiatan manusia. 

1. Hutan hujan tropis.
Hutan hujan tropis terdapat di daerah tropik dan subtropik. Ciri-cirinya ialah curah hujan 200-225 cm per tahun. Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat sampai membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan berair terjadi perubahan iklim mikro, yaitu iklim yang pribadi terdapat di sekitar organisme. Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari, variasi suhu dan kelembapan tinggi, suhu sepanjang hari sekitar 25 °C. Dalam hutan hujan tropis sering terdapat flora khas, yaitu liana (rotan) dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu. 

2. Sabana.
Sabana dari daerah tropik terdapat di wilayah dengan curah hujan 40 – 60 inci per tahun, tetapi temepratur dan kelembaban masih tergantung musim. Sabana yang terluas di dunia terdapat di Afrika; namun di Australia juga terdapat sabana yang luas. Hewan yang hidup di sabana antara lain serangga dan mamalia menyerupai zebra, singa, dan hyena. 

3. Padang rumput.
Padang rumput terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-ciri padang rumput ialah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun, hujan turun tidak teratur, porositas (peresapan air) tinggi, dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas flora terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain:bison, zebra, singa, anjing liar, serigala , gajah, jerapah,    kangguru, serangga, tikus dan ular. 

4. Gurun.
Gurun terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri ekosistem gurun ialah gersang dan curah hujan rendah (25 cm / tahun) .  Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula flora menahun berdaun menyerupai duri misalnya kaktus, atau tak berdaun dan mempunyai akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, semut, ular, kadal, katak, kalajengking, dan beberapa binatang nokturnal lain. 

5. Hutan gugur.
Hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang mempunyai empat musim, ciri-cirinya ialah curah hujan merata sepanjang tahun. Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewan yang terdapat di hutam gugur antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakun (sebangsa luwak). 

6. Taiga
Taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik, ciri-cirinya ialah suhu di animo cuek rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies menyerupai konifer, pinus, dan sejenisnya. Semak dan flora berair sedikit sekali, sedangkan hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada animo gugur. 

7. Tundra
Tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam bundar kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tumbuhan di daerah ini hanya 60 hari. Contoh flora yang lebih banyak didominasi ialah sphagnum, liken, flora biji semusim, flora perdu, dan rumput alang-alang. Pada umumnya, tumbuhannya bisa menyesuaikan diri dengan keadaan yang dingin. 

8. Karst (batu gamping /gua).
Karst berawal dari nama daerah kerikil gamping di wilayah Yugoslavia. Kawasan karst di Indonesia rata-rata mempunyai ciri-ciri yang hampir sama yaitu, tanahnya kurang subur untuk pertanian, sensitif terhadap erosi, gampang longsor, bersifat rentan dengan pori-pori aerasi yang rendah, gaya permeabilitas yang lamban dan didominasi oleh pori-pori mikro. Ekosistem karst mengalami keunikan tersendiri, dengan keragaman aspek biotis yang tidak dijumpai di ekosistem lain. 

C. Ekosistem Buatan

Ekosistem buatan ialah ekosistem yang diciptakan insan untuk memenuhi kebutuhannya. Ekosistem buatan mendapat subsidi energi dari luar, tumbuhan atau binatang peliharaan didominasi dampak manusia, dan mempunyai keanekaragaman rendah. Contoh ekosistem buatan adalah:
  1. Bendungan
  2. Hutan tumbuhan produksi menyerupai jati dan pinus
  3. Agroekosistem berupa sawah tadah hujan
  4. Sawah irigasi
  5. Perkebunan sawit
  6. Ekosistem pemukiman menyerupai kota dan desa
  7. Ekosistem ruang angkasa. 

Ekosistem kota mempunyai metabolisme tinggi sehingga butuh energi yang banyak. Kebutuhan materi juga tinggi dan tergantung dari luar, serta mempunyai pengeluaran yang eksesif menyerupai polusi dan panas. 

Ekosistem ruang angkasa bukan merupakan suatu sistem tertutup yang sanggup memenuhi sendiri kebutuhannya tanpa tergantung input dari luar. Semua ekosistem dan kehidupan selalu bergantung pada bumi. 

Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem

Sumber http://seputarpengertian.blogspot.com


EmoticonEmoticon