Saturday, May 17, 2014

Dan Unsur-Unsur Cerpen

Cerpen merupakan karangan fiktif yang berisi sebagian kehidupan seseorang atau kehidupan yang diceritakan secara ringkas yang berfokus pada suatu tokoh. Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen dapat  dikatakan juga suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan pribadi pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang, menyerupai novella (dalam pengertian modern) dan novel. Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra menyerupai tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang.

Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan singkat yang dengan cepat datang pada tujuannya, dengan paralel pada tradisi penceritaan lisan. Dengan munculnya novel yang realistis, kisah pendek berkembang sebagai sebuah miniatur, dengan contoh-contoh dalam cerita-cerita

Cerita pendek cenderung kurang kompleks dibandingkan dengan novel. Cerita pendek biasanya memusatkan perhatian pada satu kejadian, mempunyai satu plot, setting yang tunggal, jumlah tokoh yang terbatas, meliputi jangka waktu yang singkat. Dalam bentuk-bentuk fiksi yang lebih panjang, ceritanya cenderung memuat unsur-unsur inti tertentu dari struktur dramatis: eksposisi (pengantar setting, situasi dan tokoh utamanya); komplikasi (peristiwa di dalam kisah yang memperkenalkan konflik); agresi yang meningkat, krisis (saat yang memilih bagi si tokoh utama dan akad mereka terhadap suatu langkah); titik puncak (titik minat tertinggi dalam pengertian konflik dan titik kisah yang mengandung agresi terbanyak atau terpenting); penyelesaian (bagian kisah di mana konflik dipecahkan); dan moralnya.

Baca Juga Pengertian Dan Unsur Novel

Unsur Cerpen

1. Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik yaitu unsur yang membangun karya itu sendiri. Unsur–unsur intrinsik cerpen mencakup:

a. Tema. Tema merupakan pokok pembicaraan yang mendasari kisah . Tema bersifat menjiwai keseluruhan kisah dan mempunyai generalisasi yang umum, oleh lantaran itu, untuk menemukan tema sebuah karya fiksi harus disimpulkan dari seluruh cerita, tak hanya bagian-bagian tertentu dari cerita. Tema sebagai salah satu unsur karya fiksi sangat berkaitan dekat dengan unsur-unsur yang lainnya.

b. Latar. Latar merupakan keterangan yang menyebutkan waktu, ruang dan suasana terjadinya insiden pada sebuah karya sastra berikut yaitu Jenis-jenis latar :
  1. Latar waktu,  Keterangan wacana kapan insiden itu terjadi . Misal, pagi,siang, sore, malam.
  2. Latar tempat,  Keterangan kawasan insiden itu terjadi. Misal di rumah, di sekolah.
  3. Latar suasana,  Latar suasana menggambarkan insiden yang terjadi. Misal, gembira, duka romantis.
c. Sudut pandang, Dilihat dari sudut pandang cerpen Posisi pengarang pada sebuah kisah . Terdiri :
  1. Sudut pandang orang pertama, Menggunakan kata ganti “aku” sebagai pelaku utamanya.
  2. Sudut pandang orang ke dua, Menggunakan kata ganti “kamu” sebagai pelaku utamanya.
  3. Sudut pandang orang ke tiga, Menggunakan kata ganti “ia, dia, mereka” sebagai pelaku utamanya.
  4. Sudut pandang campuran, Menggunakan kata ganti “aku” dan “kamu” sebagai pelaku utamanya.
d. Amanat, yaitu Pesan yang ingin disampaikan pengarang melalui karyanya kepada pembaca / pendengar. Pesan sanggup berupa harapan, nasehat, kritik dan sebagainya.

e. Alur.  Alur disebut juga plot, yaitu rangkaian insiden yang mempunyai hubungan lantaran akhir sehingga menjadi satu kesatuan yang padu bundar dan utuh. Alur dibagi menjadi 3 yaitu:
  1. Alur maju yaitu rangkaian insiden yang urutannya sesuai dengan urutan waktu insiden atau kisah yang bergerak ke depan terus.
  2. Alur mundur yaitu rangkaian insiden yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu insiden atau kisah yang bergerak mundur (flashback).
  3. Alur adonan yaitu adonan antara alur maju dan alur mundur.
Alur meliputi beberapa tahap:
  1. Pengantar: bab kisah berupa lukisan , waktu, kawasan atau insiden yang merupakan awal cerita.
  2. Penampilan masalah: bab yang menceritakan duduk kasus yang dihadapi pelaku cerita.
  3. Puncak ketegangan / titik puncak : duduk kasus dalam kisah sudah sangat gawat, konflik telah memuncak.
  4. Ketegangan menurun / antiklimaks : duduk kasus telah berangsur–angsur sanggup diatasi dan kekhawatiran mulai hilang.
  5. Penyelesaian / resolusi : duduk kasus telah sanggup diatasi atau diselesaikan.
  6. Perwatakan
f. Tokoh. tokoh yaitu orang orang yang diceritakan dalam kisah dan banyak mengambil tugas dalam cerita. tokoh dibag menjadi 3, yaitu:
  1. Tokoh Prontagonis : tokoh utama pada cerita
  2. Tokoh Antagonis : tokoh penentang atau lawan dari tokoh utama
  3. Tokoh Tritagonis : penengah dari tokoh utama dan tokoh lawan
Menggambarkan tabiat atau huruf seseorang tokoh yang sanggup dilihat dari tiga segi yaitu melalui:
  1. Dialog tokoh
  2. Penjelasan tokoh
  3. Penggambaran fisik tokoh

2. Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik yaitu unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak pribadi menghipnotis bangunan atau sistem organisme karya sastra. Unsur ekstrinsik meliputi:
  1. Nilai-nilai dalam kisah (agama, budaya, politik, ekonomi)
  2. Latar belakang kehidupan pengarang
  3. Situasi sosial ketika kisah itu diciptakan
Referensi
http://id.wikipedia.org/wiki/Cerita_pendek

Sumber http://seputarpengertian.blogspot.com


EmoticonEmoticon