Thursday, February 5, 2015

Sesat Berpikir Dalam Berguru Sains

Sesat Berpikir dalam Belajar Sains

 Sesat berpikir dikaji dalam bahan pengantar logika Sesat Berpikir dalam Belajar Sains
Pengantar Logika
Sesat berpikir dikaji dalam bahan pengantar logika. Sesat berpikir atau dalam bahasa latin, fallacia atau dalam bahasa Inggris, fallacy diartikan sebagai kekeliruhan budi sehat akhir dari bentuk pengambilan kesimpulan yang tidak sahih. Apa sih yang dilanggar? Ketentuan-ketentuan logika atau susunan dan penggunaan bahasa serta pengutamaan kata, yang menyebabkan salah dalam menghubungkan suatu gagasan.

Pelaku sesat berpikir sendiri, dibedakan menjadi 2, yaitu yang dilakukan dengan sadar dan tidak sadar. Jika pelaku sesat pikir tidak menyadari akan sesat pikir yang dilakukannya, disebut dengan paralogisme. Namun jikalau sesat pikir dilakukan dengan sengaja untuk menyesatkan orang lain, disebut dengan sofisme.


Secara umum, sesat pikir ini dibedakan dalam 3jenis, yaitu sesat pikir yang disebabkan oleh bahasa, sesat pikir formal maupun, sesat pikir material. Terkait dengan pembelajaran sains, pada postingan ini hanya dibahas sesat pikir yang formal. Untuk sesat pikir lantaran pemakaian bahasa, sanggup makna ganda, penggunaan metafora dan lainnya akan dibahas dalam postingan tersendiri. Meski bukan berarti dalam mencar ilmu sains kita sanggup terbebas dari dua jenis sesat pikir yang lain.

Sesat fikir formal sanggup dibedakan dalam 4 jenis, yaitu sesat pikir empat term, sesat pikir proses tidak sah, sesat pikir term tengah tak berdistribusi, serta sesat pikir dua premis negatif. Diharapkan semoga sanggup memahami sesat fikir jenis ini lebih dulu memahami pengantar logika, familiar dengan istilah premis, konklusi, silogisme dan sejenisnya

Sesat pikir empat term (fallacy of four term)

Bentuk silogisme yang sahih yakni silogisme yang hanya mempunyai tiga term yang masing-masing disebut dua kali. Term mayor, term minor, dan term tengah dihentikan mempunyai arti rangkap. Contoh apel (untuk apel sebagai upacara atau sebagai buah, kambing hitam sebagai kambing berwarna hitam atau orang yang disalahkan meski tidak bersalah, dan lain-lain).

Sesat pikir proses tak sah (fallacy of illicit process)

Sesat pikir ini disebabkan lantaran term premis tidak terdistribusi tetapi term konklusi terdistribusi.
Contoh :
Semua kerbau yakni binatang berkaki empat.
Semua ayam bukan kerbau.
Semua ayam bukan binatang berkaki empat.
Kesesatan pada referensi di atas terjadi pada term mayor, yang disebut dengan kesesatan 'illicit mayor'

Perhatikan referensi kedua sebagai berikut :
Semua sarjana yakni lulusan perguruan tinggi tinggi.
Semua sarjana yakni manusia.
Semua insan yakni lulusan perguruan tinggi tinggi.
Pada referensi di atas, terjadi kesesatan pada term minor, yang disebut sebagai kesesatan 'illicit minor

Sesat pikir term tengah tak terdistribusi (fallacy of undistributed middle)

Dalam pengambilan konklusi term tengah sekurang-kurangnya satu kali terdistribusi.
Contoh :
Sebagian perempuan yakni cantik.
Sebagian perempuan yakni pandai.
Apa yang sanggup diambil dari premis tersebut? Tidak ada konklusi yang terjadi bukan?

Sesat pikir dua premis negatif (fallacy of two negative premises)

Pengambilan konklusi akan sesat dikala mengacu pada dua premis negatif.
Contoh :
Semua hakim bukan polisi.
Semua polisi bukan jaksa.

Premis negatif menawarkan predikat proposisi menyangkal subyeknya. Yang artinya tidajk ada kekerabatan antara subyek dan predikat. Jika kedua premis tidak saling berhubungan, maka tidak ada yang sanggup menghubungkan term-term tersebut. Otomatis mustahil ada konklusi.
Demikian postingan mengenai sesat berpikir dalam mencar ilmu sains, semoga kita terhindar dari kesalahan-kesalahan berpikir yang menyerupai itu. Buanglah rasa besar hati dikala dalam berdebat, contohnya tetapi sebetulnya kita menyadari hanya melaksanakan manipulasi cara berpikir.

Sumber : Rapar, Jan Hendrik. 1996. Pengantar Logika : Asas-Asas Penalaran Sistematis. Kanisius.


Sumber https://arsyadriyadi.blogspot.com/


EmoticonEmoticon