Sungguh heran bagi saya melihat daerah kerja saya yang dikelola oleh Komunitas SJ atau sering dikenal dengan Serikat Jesuit. Dimana banyak daerah kerja lain sejenis mulai kesulitan untuk menjalankan acara hariannya di daerah saya kerja masih ethes saja
Komunitas SJ emang keren kok selalu aja lain dan berbau gila/ Ingenuitas
Ingenuitas
Ingenuitas
Lebih gila lagi sehabis saya mengetahui Komunitas SJ ini sudah ada hampir 500 tahun yang kemudian dengan pendiri Ignasius Loyola ternyata masih eksis dan semakin gila juga di Indonesia
Biasanya suatu Perusahaan akan Koleps ( gulung tikar) saat sudah dilimpahkan ke Filial 2 atau keturunan ke 3 dari Parental ...ini jikalau dihitung SJ ini diwariskan sudah generasi ke n kali ya hehe
Ada apa ....bagi saya yang ada di dalamnya mencicipi rasa syukur yang luar biasa punya sobat atau temen SJ ini .... bahkan agak miris juga saat nama saya ditambahkan embel embel SJ .......hahaha Isharmanto SJ ( bukan Serikat Jesus ...tapi itu hanyalah akronim sobat Jesuit lebih kondusif bukan Sopir Jesuit hehe dan hanya Joke).
Dalam kerja jikalau memberi pekerjaan selalu diluar kapasitas pikir kayaknya nggak mungkin bisa dikerjakan namun dengan tekun iklas selesai juga kemudian ketawa keduanya ...hal ini begitu seringnya sehingga jadi siap
Sering saya heran dan hanya saya pendam di hati saat ada suatu statement kekinian ternyata sudah dikemukakan oleh Ignasius Loyola kala itu, sering hal hal yang sangat simpel saya terapkan ternyata juga sudah pernah dilakukan nya dikala itu ....sepertinya hal hal yang ada masih Available dan Aplicable .... bener bener kesengsemable saya dengan SJ
Bekerja disini emang harus tahan banting terus penemuan banyak baca Iqra' Iqra' Iqra' ....dan aib jikalau hanya nebeng nama besar dan yang terakhir uang bukan segalanya .....bekerjalah dengan sungguh uang menjadi penyertaan dikemudiannya.. saat kerja anda untuk memuliakan asma Nya.
Kerja harus bener fight , harus struggle. Competence kudu ....Compassion dan Consience akan mengikuti alasannya ialah emang atmosfernya penuh cinta penuh kejujuran dan bener bener heroic
Kerja harus total harus magis istilahnya jikalau hanya setengah setengah jadilah hanya medioker kita kesudahannya menyerupai orang kebanyakan engak nge lead hehehe.
Ini saya kebetulan nemu buku cantik Heroic Leadership cukup bisa untuk literasi ....secara sekilas saya baca pandangan saya kok sudah ditulis Chris Lowney
Para pemimpin menciptakan perusahaan-perusahaan menjadi besar dan unggul, tapi sedikit dari kita yang tahu bagaimana mengubah diri kita dan orang lain menjadi pemimpin yang hebat. Satu "perusahaan" -Yesuit- memulai suatu formula unuik untuk membentuk para pemimpin. Dalam proses itu, para Yesuit membangun salah satu "perusahaan" paling berhasil dalam sejarah.
Sejak didirikan pada tahun 1540 oleh sepuluh laki-laki dengan tanpa modal dan tanpa rencana bisnis, Serikat Yesus telah menjadi sumber penemuan, inovasi, dan ilham bagi banyak pihak. Dalam karya yang luar biasa ini, Chris Lowney, seorang mantan Yesuit dan direktur di J.P. Morgan, mengungkapkan prinsip-prinsip kepemimpinan yang telah menuntun para pemimpin Yesuit dalam bermacam-macam acara mereka selama lebih dari 450 tahun.
Keberhasilan Yesuit yang tak lekang waktu itu bersandar pada 4 pilar inti:
- Kesadaran Diri: Memahami kekuatan, kelemahan, nilai-nilai, dan pandangan hidup Anda.
- Ingenuitas: Kemampuan untuk berinovasi dan menyesuaikan diri dengan penuh keeyakinan terhadap dunia yang terus berubah.
- Cinta: Kesediaan untuk terlibat dengan, dan melibatkan, orang lain dengan perilaku positif yang memungkinkan perkembangan potensi dan talenta terpendam mereka
- Heroisme: Menyemangati diri sendiri dan orang lain dengan ambisi-ambisi dan hasrat-hasrat heroik untuk melaksanakan segala sesuatu secara tuntas dan prima
Dengan menerapkan prinsip-prinsip itu ke dalam hidup sehari-hari, Yesuit membangun sebuah organisasi yang mengoperasikan jaringan internasional perdagangan, pendidikan, dan banyak sekali karya lainnya selama hampir lima abad. Lowney menawarkan bagaimana prinsip-prinsip yang sama itu sanggup menciptakan kita masing-masing menjadi pemimpin yang dinamis dalam era kedua puluh satu ini.
EmoticonEmoticon