Sunday, August 27, 2017

20 Pola Sikap Menyimpang

Perilaku menyimpang yakni sikap atau perbuatan yang tidak sesuai dengan nilai, hukum, dan norma di masyarakat setempat. Setiap kelompok masyarakat mempunyai nilai dan norma tersendiri. Sehingga bila suatu sikap dikatakan menyimpang di kelompok masyarakat A, di kelompok masyarakat B sanggup jadi tidak dianggap menyimpang. Terdapat beberapa faktor seseorang melaksanakan sikap menyimpang, menyerupai faktor subjektif dan objektif. Berikut yakni beberapa teladan sikap menyimpang. Langsung saja kita simak yang pertama:

Baca juga: 15 Sebab Terjadinya Perilaku Menyimpang

Perilaku menyimpang yakni sikap atau perbuatan yang tidak sesuai dengan nilai 20 Contoh Perilaku MenyimpangIlmu yang Mempelajari Perilaku Menyimpang

Berjudi yakni kegiatan mempertaruhkan sejumlah uang atau benda berharga untuk suatu hasil yang tidak niscaya dengan bertujuan memenangkan uang atau benda berharga lain. Beberapa agama telah melarang kegiatan berjudi. Namun beberapa masyarakat etika masih melaksanakan perjudian yang digelar ketika ada upacara tertentu. Beberapa negara menerapkan hukuman bagi yang terlibat perjudian, namun ada beberapa negara yang memperlihatkan tempat khusus untuk berjudi menyerupai kasino. Larangan tersebut diterapkan lantaran kegiatan berjudi sangat merugikan tetapi menjadikan imbas ketagihan.

7. Berhubungan Seksual di Luar Nikah

Berhubungan seksual di luar nikah sangat dianggap menyimpang di kalangan masyarakat. Apalagi jikalau dilakukan oleh anak di bawah umur. Hal tersebut lantaran menyangkut moral. Selain itu, juga sanggup merusak masa depan pihak perempuan dan rentan menjadikan penyakit seksual.

8. Tawuran Antar Desa

Tawuran antar desa terjadi tanggapan kesalahpahaman antar kedua pihak dan secara historis kedua pihak memang saling bertentangan. Masalah sedikit saja rentan menimbulkan tawuran yang biasanya diawali dengan kumpul-kumpul (nongkrong). Perilaku ini dikatakan menyimpang lantaran sangat merugikan banyak pihak dan tidak ada hasilnya. Mediasi tidak sanggup jadi solusi lantaran di kemudian hari niscaya akan kembali terjadi tawuran. Sehingga salah satu solusi yang diterapkan yakni menutup perbatasan antar dua desa tersebut.

9. Menggunakan Pakaian yang Tidak Sesuai Norma

Terdapat beberapa masyarakat yang melarang penggunaan pakaian yang tidak sesuai dengan norma setempat. Misalnya kaum perempuan yang dilarang mengenakan pakaian minim dan ketat dan pria yang dilarang mengenakan celana pendek. Sedangkan ada beberapa daerah yang memperbolehkan mengenakan pakaian bikini di tempat pantai, namun dikatakan menyimpang jikalau digunakan di luar tempat pantai.

10. Bolos Sekolah

Bolos sekolah yakni pulang dari sekolah sebelum jam pulang sekolah yang seharusnya secara ilegal. Tindakan membolos yakni tindakan menyimpang lantaran merugikan siswa yang tidak mendapat ilmu dan merugikan orangtua dikarenakan telah sia-sia mengeluarkan biaya untuk menyekolahkan anaknya. Masyarakat juga membantu mencegah tindakan menyimpang ini dengan melarang siswa berada di warung internet / game online berpakaian sekolah.

11. Memfitnah

Seperti kata pepatah, memfitnah lebih kejan dari pembunuhan. Karena pelaku fitnah sanggup membunuh orang yang difitnahnya secara tidak langsung. Seperti yang akhir-akhir ini terjadi. Cukup diteriaki maling saja, seseorang sanggup saja diamuk massa tanpa ada bukti jelas. Memfitnah juga sanggup merusak gambaran seseorang. Namun jikalau orang lain telah mengenal tabiat orang yang suka memfitnah, fitnahannya tidak akan dihiraukan. Tindakan fitnah sangat menyimpang dan sanggup diancam pidana.

12. Kecanduan Minuman Beralkohol

Kecanduan minuman beralkohol sanggup dikatakan sikap menyimpang lantaran sanggup menimbulkan mabuk yang sangat mengganggu masyarakat. Minuman beralkohol jikalau diminum berlebihan juga sanggup merusak fungsi hati manusia. Namun, beberapa daerah ada yang memperbolehkan meminum minuman beralkohol dalam batas masuk akal sehingga tidak mengganggu kesadaran.

13. Pembunuhan

Pembunuhan tentu merupakan suatu sikap yang sangat menyimpang lantaran menghilangkan hak hidup orang lain. Pembunuhan tidak dibenarkan apapun alasannya meskipun korban bersalah. Sanksi bagi pelaku pembunuhan sangatlah berat. Namun, ada beberapa negara yang menerapkan eksekusi mati bagi mereka yang telah melaksanakan kejahatan luar biasa.

14. Korupsi dan Suap

Korupsi, kolusi, dan nepotisme (termasuk di dalamnya yakni suap) yakni perbuatan yang sangat menyimpang di kalangan birokrat lantaran sangat merugikan negara. Sifat tamak dan lingkungan yang korup menjadikan seorang pejabat menjadi koruptor. Seharusnya negara berjalan dengan efektif dan efisien. Namun dengan adanya korupsi, pembangunan sanggup jadi tersendat. Pada kesannya yang rugi yakni masyarakat.

15. Kebiasaan Menyontek

Baca juga: 16 Faktor Penyebab Penyimpangan Sosial

Menyontek yakni kebiasaan menyimpang yang menyerupai dengan korupsi. Jika pada korupsi pejabat ingin kaya dengan cepat dan tanpa usaha, maka para siswa menyontek untuk mendapat nilai anggun tanpa usaha. Kebiasaan menyontek disebabkan oleh faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal berupa lingkungan mencar ilmu yang buruk, sistem pendidikan yang buruk, kurangnya pengawasan, dan ada perlakuan khusus kepada murid yang pintar. Sedangkan faktor internal mencakup malas mencar ilmu dan tidak suka membaca.

16. Kecanduan Teknologi

Kecanduan teknologi yakni kebiasaan menyimpang yang terjadi baru-baru ini. Seiring perkembangan teknologi mobile yang semakin maju, setiap orang jadi gampang mengakses media sosial, permainan, dan produk teknologi mobile lain. Kecanduan teknologi sanggup menciptakan produktivitas menurun dan kurangnya acara fisik secara drastis. Namun di beberapa negara maju hal tersebut menjadi biasa dilakukan terutama oleh kalangan muda.

17. Menyinggung SARA

Kegiatan menyinggung suku, agama, ras, dan etika istiadat orang lain merupakan salah satu sikap menyimpang yang sangat berbahaya. Karena sanggup merusak persatuan bangsa. Orang yang suka menyinggung SARA orang lain biasanya di provokasi oleh orang lain. Kemudian beliau mengujarkan kebencian melalui media umum atau dari ekspresi ke mulut. Dampaknya sangat jelek bagi masyarakat dan pelakunya sanggup dikenai hukuman hukum.

18. Merokok Sebelum 18 Tahun

Usia 18 tahun yakni syarat minimal bagi perokok. Karena orang di atas usia tersebut yang hendak menjadi perokok pemula niscaya sudah punya anutan rasional perihal kerugian rokok, baik dari segi kesehatan maupun ekonomi. Minimarket dan warung pun dihimbau untuk tidak menjual rokok kepada mereka yang belum cukup umur. Meskipun demikian, masih saja banyak terdapat anak-anak dibawah umur yang sudah merokok. Kebanyakan dari mereka ikut-ikutan teman atau diajarkan abang atau bahkan orangtua yang tidak mengerti aturan pembatasan usia tersebut.

19. Berbicara Kasar

Berbicara agresif menjadi sikap menyimpang yang paling umum terjadi di masyarakat. Ada yang mengucapkannya lantaran ingin meluapkan kekesalannya atau lantaran kebiasaan. Kata-kata agresif dan kotor dianggap menyimpang bagi masyarakat maka dari itu kata-kata tersebut seringkali di sensor di media cetak atau televisi.

20. Membuang Sampah Sembarangan

Membuang sampah sembarangan yakni sikap menyimpang yang sayangnya masih belum dianggap menyimpang oleh masyarakat Indonesia. Buktinya masih banyak masyarakat yang biasa membuang sampah rumah tangga ke sungai dan seseorang yang membuang sampah di jalanan atau di sembarang tempat. Untuk melihat bukti nyata, cobalah mengunjungi suatu event di tempat umum dan lihat bagaimana kondisi sampahnya. Meskipun sudah ada peraturan dan hukuman dari pemerintah, namun sepertinya aturan tersebut belum benar-benar ditegakkan.


Referensi:

  1. Perilaku Menyimpang (https://paketmateriku.blogspot.com//search?q=15-sebab-terjadinya-perilaku-menyimpang)
  2. Contoh - Contoh Perilaku Menyimpang (https://paketmateriku.blogspot.com//search?q=15-sebab-terjadinya-perilaku-menyimpang)

Anda sanggup request artikel apa saja melalui hedisasrawan@merahputih.id atau eksklusif saja lewat komentar dibawah :)


Sumber http://hedisasrawan.blogspot.com/


EmoticonEmoticon