Sumpah Pemuda. Sejarah mencatat bahwa betapa kelompok pemuda menginginkan adanya persatuan dan kesatuan di antara seluruh bangsa Indonesia. Sehingga Peristiwa tersebut menjadi begitu monumental, dan dijadikan sebagai salah satu tonggak kebangkitan rasa nasionalisme kebangsaan.
Pada Peristiwa 28 Oktober 1928 lebih mentengarai betapa masyarakat - bangsa Indonesia yang mempunyai kurang lebih 358 suku bangsa, dan 200 sub -suku bangsa pada awal - awal kehadiran negara ini menginginkan format berbangsa yang satu, berbahasa satu dalam lingkup tanah air yang satu, Indonesia. Artinya, masa itu para elit pemegang kebijakan pada masing-masing “bangsa”, menyadari perlunya persatuan di antara perbedaan “bangsa” yang mereka miliki.
Sumpah Pemuda yakni merupakan satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar dalam sumpah perjaka ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan harapan berdirinya negara Indonesia.
Sedangkan Yang dimaksud dengan "Sumpah Pemuda" yakni keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta). Keputusan ini menegaskan harapan akan ada "tanah air Indonesia", "bangsa Indonesia", dan "bahasa Indonesia". Keputusan ini juga diperlukan menjadi asas bagi setiap "perkumpulan kebangsaan Indonesia" dan semoga "disiarkan dalam segala surat kabar dan dibacakan di muka rapat perkumpulan-perkumpulan".
Istilah "Sumpah Pemuda" sendiri tidak muncul dalam putusan kongres tersebut, melainkan diberikan setelahnya. Berikut ini yakni suara tiga keputusan kongres tersebut sebagaimana tercantum pada prasasti di dinding Museum Sumpah Pemuda. Penulisan memakai ejaan van Ophuysen.
- Pertama: Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
- Kedoea: Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
- Ketiga: Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Perubahan negeri ini banyak dipengaruhi oleh pemuda. Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang lalu dikenal sebagai momentum Sumpah Pemuda. Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 menjadi sejarah dan juga sebuah bukti bahwa perjaka mempunyai semangat yang tinggi dalam upaya perbaikan negerinya.
Semangat gres ini dikobarkan para perjaka ditengah masa penjajahan. Dengan satu tujuan mencapai cita ‐ cita negara Indonesia yang berdaulat. Berbagai bencana mewarnai usaha mereka dan rela berkorban hanya untuk mengedepankan persatuan, kesatuan, dan tujujan kemerdekaan. Pada dikala itu, orang berbicara perihal pentingnya kesatuan, alasannya yakni melihat kondisi kehidupan masyarakat terpecah ‐ pecah oleh kolonialisme Belanda.
Dan kini, kita sebagai generasi penerus bangsa perlu merenungi kembali makna sumpah perjaka dengan jiwa dan semangat kebangsaan serta keinginan bersatu yang tinggi. Tapi apakah ikatan kita sebagai sebuah bangsa sudah berpengaruh dan kokoh. Ini perlu jadi renungan para tokoh bangsa. Ketika tanah air ini kondusif ‐ kondusif saja, apakah semangat nasional jadi luntur, semangat kebangsaan ikut memudar.
Sumber
https://id.wikipedia.org/wiki/Sumpah_Pemuda
Sumber http://seputarpengertian.blogspot.com
EmoticonEmoticon