Sunday, August 30, 2015

Pengertian Dan Unsur Novel

Pengertian Dan Unsur Novel. Istilah novel berasal dari bahasa Itali novella, yang mengandung makna harfiah sebuah barang gres yang kecil, yang kemudian diartikan sebagai kisah pendek dalam bentuk prosa. Novel dideskripsikan sebagai sebuah karya prosa fiksi yang tidak terlalu panjang namun tidak terlalu pendek. serta ditulis secara naratif biasanya dalam bentuk cerita. Penulis novel disebut novelis. Panjang Novel kira-kira 40.000 kata dan lebih kompleks dari cerpen, dan tidak dibatasi keterbatasan struktural dan metrikal sandiwara atau sajak. Umumnya sebuah novel bercerita wacana tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang absurd dari naratif tersebut.

Menurut Scholes novel yaitu sebuah kisah yang berkaitan dengan bencana nyata, atau fiksional yang dibayangkan pengarang melalui pengamatannya terhadap realitas. Maka sanggup disimpulkan bahwa novel yaitu karya fiksi yang menceritakan bencana atau nilai dalam masyarakat yang merupakan hasil pengamatan pengarang terhadap kenyataan hidup.

 Istilah novel berasal dari bahasa Itali novella Pengertian Dan Unsur Novel

Novel merupakan bentuk penceritaan kehidupan insan dan kemanusiaan yang bersifat fragmentaris, teknik pengungkapannya padat, dan pembentuk strukturnya bersifat padu. Koherensi dan kepaduan unsur kisah membentuk suatu totalitas merupakan faktor penentu keindahan dan keberhasilan novel sebagai karya sastra fiksi.

Novel seringkali dipertentangkan dengan cerpen. Perbedaannya yaitu bahwa cerpen menitikberatkan pada intensitas, sementara novel cenderung bersifat meluas. Novel yang baik cenderung menitikberatkan pada kemunculan complexity, yaitu kemampuan memberikan permasalahan yang kompleks secara penuh, mengkreasikan sebuah dunia yang “jadi”, berbeda dengan cerpen yang bersifat implisit, yaitu menceritakan masalah secara singkat.

Baca Juga Dan Unsur-Unsur Cerpen

Novel mempunyai bentuk yang bersifat pembeberan, sesuai dengan hakikatnya dalam menampilkan masalah yang kompleks. Berdasarkan kisah yang dibeberkan atau dikembangkan itulah, pembaca berusaha menafsirkan dasar utama kisah ataupun tema cerita, menurut detil-detil unsur yang ditemui dalam karya sastra.

Unsur-unsur Pembangun Novel
  1. Plot. Novel merupakan karya fiksi yang tidak terikat pada panjang-pendeknya cerita, sehingga memungkinkan pengarang untuk menempatkan lebih dari satu plot di dalamnya. Umumnya sebuah novel terdiri dari satu plot utama dan beberapa subplot. Plot utama berisi konflik utama yang menjadi inti problem yang diceritakan di sepanjang karya. Subplot yaitu munculnya konflik-konflik embel-embel yang bersifat menopang, mempertegas, dan mengintensifkan konflik utama untuk hingga ke klimaks. Plot-plot embel-embel atau subplot berisi konflik-konflik yang mempunyai kadar kepentingan yang berbeda-beda dan tugas yang berbeda terhadap plot utama. Masing-masing subplot berjalan sendiri dan mempunyai penyelesaiannya sendiri, namun tetap terkait satu sama lain dalam hubungannya dengan plot utama.
  2. Tema. Novel sanggup mempunyai lebih dari satu tema, yang terdiri dari satu tema utama dan tema-tema tambahan, sehingga memampukan novel untuk mengungkapkan aneka macam masalah kehidupan dalam satu karya saja. Hal ini sejalan dengan adanya plot utama dan subplot-subplot. Tema-tema embel-embel yang termuat dalam sebuah novel harus bersifat menopang dan berkaitan dengan tema utama, sehingga tercipta kepaduan.
  3. Penokohan Tokoh-tokoh dalam novel ditampilkan secara lengkap, contohnya yang bekerjasama dengan ciri-ciri fisik, keadaan sosial, tingkah laku, sifat dan kebiasaan, termasuk hubungan antartokoh, yang dilukiskan secara pribadi maupun tidak langsung.
  4. Latar Dalam novel, keadaan latar dilukiskan secara rinci, sehingga memberikan citra yang jelas, konkret, dan pasti. Namun demikian, kisah yang baik hanya akan melukiskan detil tertentu yang dianggap perlu. Cerita yang baik tidak akan terjatuh pada pelukisan yang berkepanjangan sehingga menjadikan kebosanan dan mengurangi kadar ketegangan cerita.
  5. Kepaduan Novel yang baik harus memenuhi kriteria kepaduan. Artinya, segala sesuatu yang diceritakan bersifat dan berfungsi mendukung tema utama. Penampilan aneka macam bencana yang saling menyusul yang membentuk plot, walau mungkin tidak kronologis, harus mempunyai kaitan logis. Novel memberikan dunia imajiner dalam skala besar dan kompleks, meliputi aneka macam pengalaman kehidupan yang dipandang nyata dan saling berjalinan.
Dikutip Dari Berbagai Sumber

Sumber http://seputarpengertian.blogspot.com


EmoticonEmoticon