Wednesday, August 10, 2016

Catatan Mengajar : Percobaan Listrik Statis

Hari ini (Selasa, 10/8), aku mengisi IPA kelas IX A. Materi yang aku ajarkan mengenai listrik statis. Setelah ahad kemarin, berkutat dengan teori perihal lisrik statis, kini saatnya melaksanakan praktikum/percobaan.

Pagi-pagi bangun, menyiapkan lembar kerja dan alat materi yang diharapkan dengan keinginan nantinya akan lancar dalam mengajar.
Pelajaran dimulai pukul 09.05. Saya masuk kelas. Seperti biasa, masih ada siswa, terutama yang pria masih di luar kelas.
Diawali dengan memperlihatkan apersepsi dulu. Saya coba menghubungkan materi yang aku ajarkan pada hari ini dengan pertemuan sebelumnya.
Materi yang akan dibahas kali ini yaitu mengenai listrik statis. Sebelumnya siswa-siswa dibimbing untuk mengetahui tujuan pembelajaran kali ini. Pelan-pelan tapi pasti, siswa-siswa kelas IX A sanggup merumuskannya, yaitu :
- Cara menciptakan benda bermuatan
- Cara pertanda suatu benda bermuatan atau tidak
- Cara pertanda interaksi antara dua benda yang bermuatan.

Setelah itu, siswa-siswa aku bentuk menjadi 6 kelompok, dengan jumlah kelompok 4 - 5 orang, meski ternyata ada yang 6 orang untuk siswa putranya. Lembar kerja dan alat materi dibagi.

Alat materi yang diharapkan :
- Plastik mika
- Sobekan kertas-kertas kecil

Ada yang menanyakan mengapa tidak pakai penggaris? Ya memang yang termasuk kategori plastik sanggup penggaris maupun sisir plastik. Menggunakan plastik mika lebih menguntungkan berdasarkan saya. Pertama, harganya murah..cukup 300 perak tiap lembar. Dan untuk 6 kelompok aku butuh 12 potong. Dengan 1 lembar menghasilkan 6 potongan. Kaprikornus untuk satu kelas butuh 2 x 300 = 600 rupiah. Cukup murah bukan. Bandingkan jikalau memakai penggaris tipis seharga 500 rupiah x 12 = 6000 rupiah. Ya..tentunya bukan hanya pertimbangan itu saja.
Kedua, untuk percobaan pertama yang hanya menggosok-gosokan plastik ke rambut kemudian didekatkan dengan sobekan-sobekan kertas tidak problem pakai penggaris ataupun plastik mika. Cuma untuk pertanda adanya interaksi 2 benda bermuatan, aku ndak yakin kalau memakai penggaris sanggup berhasil dengan baik, jikalau muatan yang dihasilkan kedua penggaris tidak kuat.
Apalagi jikalau yang melaksanakan gosokan siswa perempuan. Pengalaman tahun lalu...tidak sebagus hasil siswa laki-laki.

Yang sering disalahpahami, ketika menggosok rata-rata memakai rambut. Padahal tidak menyerupai itu. Apalagi untuk siswa perempuan. Tidak lucu kan harus menyibakkan jilbabnya. Cukup plastik/mika tersebut digosokkan pada pinggiran meja atau bangku cukuplah. Yang penting plastik/mika tersebut menjadi bermuatan. Buktinya ya sanggup menarik sobekan kertas-kertas kecil. Atau juga timbul gaya tolak menolak jikalau kedua plastik/mika yang sudah digosokan ke rambut/meja/kursi saling tolak menolak.

Ya, masih satu lagi percobaannya, yaitu mendekatkan plastik/mika yang sudah digosok-gosokan ke rambut/meja/kursi ke erat tembok. Kalau berhasil maka plastik/mika ini akan melekat ke tembok. Percobaan yang ketiga ini, sekaligus pertanda adanya induksi listrik. Yaitu pemisahan muatan benda benda bermuatan menjadi negatif dan positif. Dapat dinalar, mengapa plastik/mika sanggup melekat di tembok. Karena muatan negatif dan positif tembok saling terpisah. Dan muatan positif tembok mengumpul erat dengan plastik/mika yang bermuatan negatif.

Ya..meski lewat percobaan yang sederhana. Harapannya, muncul motivasi setidaknya rasa bahagia bagi para siswa dalam mempelajari IPA, khususnya Fisika, khususnya lagi materi listrik statis. Bukan sekedar meminta mereka memahami bahkan menghapalkan saja jikalau muatan yang sejenis akan tolak menolak dan muatan yang tak sejenis akan tarik menarik.

Selamat berguru IPA ...


Sumber https://arsyadriyadi.blogspot.com/


EmoticonEmoticon