Wednesday, January 21, 2015

Percobaan Kimia : Identifikasi Kekerasan Kayu

Sumber : akikbacan.com
Salah satu hal yang saya sukai dari kurikulum 2013 ialah banyaknya praktikum-praktikum dalam pelajaran IPA. Dengan adanya 3 aspek penilaian, yaitu pengetahuan, sikap, dan ketrampilan plus jam berguru yang ditambah per minggunya menciptakan kita lebih leluasa dalam mengeksplorasi pembelajaran IPA, pada khususnya.
Adanya porsi evaluasi ketrampilan dan perilaku menciptakan kita lebih nyaman dalam melakukan pembelajaran berbasis praktikum, tanpa takut kehilangan waktu atau dikejar-kejar materi.
Belum lagi adanya materi baru, yang tidak melulu materi di awang—awang. Materi yang dimaksud ialah mengenai sifat materi dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari. Bahan yang dimaksud mencakup materi serat, materi karet, materi tanah dan keramik, materi beling dan materi kayu.
Dalam pembahasan materi kayu dikenalkan cara mengidentifikasi kekerasan kayu. Ketrampilan dasar yang diharapkan dalam praktikum ini ialah sanggup memilih massa benda dan volume benda untuk dicari kerapatannya.
Inilah praktikum yang diambilkan dari buku siswa Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII Semester Gasal.

Judul Praktikum : Identifikasi Kekerasan Kayu


A. Tujuan Percobaan
Mengidentifikasi kekerasan kayu
B. Alat dan Bahan
1. Potongan kayu berbentuk balok, kubus atau persegi panjang sebanyak 5 buah. Masing-masing belahan beri tanda dengan karakter (A, B, C, D, E)
2. Timbangan
3. Penggaris
C. Dasar Teori
Kayu mengandung komponen penting yaitu selulosa, lignin, dan senyawa ekstraktif (senyawa tertentu yang sanggup diambil dari kayu). Selulosa merupakan senyawa polimer turunan dari glukosa, sanggup mencapai 70% dari berat kayu. Selulosa merupakan materi utama pembuatan kertas dan tekstil. Lignin merupakan komponen pembentuk kayu, mencakup 18-28% berat kayu. Secara kimiawi, kayu keras dan kayu lunak dibedakan pada jumlah dan jenis lignin yang terkandung di dalamnya.
Senyawa ekstraktif sanggup berupa zat warna, getah, resin, lilin, dan lainnya, yang jumlah dan jenisnya tergantung spesies pohonnya. Senyawa ekstraktif ini mempunyai manfaat ibarat melindungi kayu dari hama. Senyawa ekstraktif merupakan salah satu dari hasil hutan nonkayu.
Berikut beberapa sifat kayu.
1. Bobot dan Berat Jenis
2. Keawetan
3. Warna
4. Tekstur
5. Kesan Raba
6. Bau dan Rasa
7. Nilai Dekoratif
8. Kekerasan atau Densitas
Densitas diukur dalam satuan kg/m3. Rata-rata densitas kayu yang ialah sekitar 320 - 720 kg/m3. Ada beberapa jenis kayu yang sangat lunak sampai 160 kg/m3 dan paling tinggi kekerasan kayu pada level 1.000 kg/m3.
D. Langkah Kerja
1. Ukurlah dengan penggaris (panjang, lebar, dan tinggi) masing-masing belahan kayu dengan teliti.
2. Hitunglah volume masing-masing belahan kayu.
3. Timbanglah dengan teliti massa masing-masing belahan kayu.
4. Catatlah data pada tabel yang disediakan.
5. Hitunglah densitas masing-masing belahan kayu memakai rumus
Tabel 4.6 Data hasil pengamatan
Sampel Panjang (cm) Lebar (cm) Tinggi (cm) Volume (cm3) Massa (g) Densitas (g/cm3)

E. Pertanyaan

1. Potongan kayu manakah yang mempunyai densitas paling tinggi? Apa artinya?
2. Potongan kayu manakah yang mempunyai densitas paling rendah? Apa artinya?
3. Bila ada belahan kayu yang densitasnya sama, apa artinya?
F. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan. Bagaimana kesimpulan yang sanggup diambil?

Sumber : Zubaidah, Siti, dkk. 2014. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 1.  Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber https://arsyadriyadi.blogspot.com/


EmoticonEmoticon