Orientasi Kir (2)

Pada awal-awal pelaksanaan ekstrakurikuler, dukungan motivasi bagi penerima sangat penting. Apalagi terkait dengan dilema tulis-menulis. Untuk banyak membaca saja sulitnya minta ampun. Apa lagi kesan perpustakaan sekolah, sebagai daerah bawah umur yang bermasalah. Misalnya terlambat disuruh mencar ilmu di perpustakaan. Ada pelajaran kosong, misal tidak ada tugas, bawah umur disuruh mencar ilmu di perpustakaan dan seterusnya.

 

Ada beberapa faktor yang menjadi halangan bagi cukup umur untuk menulis , yaitu

1. Merasa  tidak bisa untuk menulis
2. Takut salah atau disepelekan orang lain
3. Tidak berani ambil resiko
4. Malas menulis
5. Tidak terbuka dengan pengalaman dan gagasan baru

Untuk mengatasi hambatan-hambatan di atas, sanggup dilakukan langkah-langka sebagai berikut :

1. Mulailah menulis. Sekarang.
2. Tentutan target dan batas waktu penulisan
3. Lupakan syndrome perfectionistik
4. Yakinkan Anda bisa menulis
5. Tidak putus asa
6. Pahamilah menulis itu proses kreatif

Bagaimana Memulai Penelitian Ilmiah Bagi Remaja

1. Lakukan Riset
2. Identifikasi Masalah
3. Rumuskan hipotesis
4. Lakukan Eksperimen
5. Buat  kesimpulan

1. RISET

Riset berarti mengumpulkan informasi. Informasi bisa didapatkan dari pengalaman, buku, majalah, internet maupun dari data penelitian yang sejenis.

Sebelum melaksanakan riset, terlebih dulu tentukan topiknya. Misal jikalau kita ingin mengamati mengapa roti lama-lama berjamur. Yang kita lakukan yaitu riset mengenai perkembangbiakan jamur. Eksperimen yang kita lakukan, contohnya dengan menaruh roti lalu kita amati dalam jangka waktu tertentu untuk mengamati pertumbuhan jamurnya. Hasil dari eksperimen ini akan dijadikan dasar buat mengidentifikasi masalah.

2. MASALAH

Masalah merupakan pertanyaan ilmiah yang akan dicari penyelesaiannya. Terkait dengan eksperimen pertumbuhan jamur pada roti, contohnya akan memunculkan dilema sebagai berikut. “Bagaimana efek lampu sanggup mempengaruhi perkembangbiakan jamur pada roti?”

Dalam merumuskan masalah, perhatikan hal berikut :

- Masalah dibatasi supaya tidak melebar ke mana-mana

- Masalah yang diangkat bisa dipecahkan

3. HIPOTESIS

Hipotesis yaitu gagasan yang dibentuk untuk menuntaskan masalah. Hipotesis ini sangat penting dalam mencapai keberhasilan eksperimen. Ya, alasannya yaitu eksperimen yang kita lakukan memang bertujuan menguji hipotesis yang kita buat.

Hipotesis ini menghubungkan 2 faktor. Pada teladan ini misalnya, ada 2 faktor yang akan diuji yaitu dukungan cahaya dan pertumbuhan jamur.

4. EKSPERIMEN

Eksperimen merupakan proses untuk menguji hipotesis yang sebelumnya telah kita buat.  Ada 3 jenis variabel dalam eksperimen, yaitu variabel bebas (independent variable), variabel tidak bebas (dependent variable) dan variable pengontrol.

Variabel bebas (independent) yaitu variabel yang bisa diubah, contohnya dukungan cahaya.

Variabel tidak bebas yaitu variabel hasil pengamatan, yang nilainya bisa berubah alasannya yaitu dipengaruhi variabel bebas. Misalnya perkembang jamur.

Variabel pengontrol yaitu variabel yang tidak berubah, contohnya suhu dan lingkungan.

5. KESIMPULAN

Kesimpulan merupakan hasil dari eksperimen. Dalam kesimpulan termuat klarifikasi mengenai korelasi antara hipotesis dengan hasil eksperimen. Termasuk di dalamnya alasan-alasan dikala hipotesis tidak terbukti.

Contoh Judul Karya Tulis Ilmiah

1. Pengaruh Tempat Tinggal Siswa Sekolah Menengah Pertama ...... Terhadap Prestasi Belajar

2. Pemanfaatan Puntung Rokok untuk Membunuh Jentik Nyamuk Malaria

3. Pengaruh Deterjen terhadap Daya Penyusutan Kain

4. Pemanfaatan Fasilitas Handphone untuk Belajar Kelompok di Sekolah Menengah Pertama .......

5. Potensi Bahaya Kemasan Plastik Makanan

6. Pemanfaatan Limbah Tahu Menjadi Bakso

Sumber Bacaan :

Kelompok Ilmiah Remaja : Petunjuk Membimbing dan Meneliti bagi Remaja oleh Remigius Gunawan Susilowarno, PT Grasindo, 2003

Penelitian Ilmiah Remaja oleh Yohanes Surya, PT Bima Sumber Daya MIPA, 2004

Sumber https://arsyadriyadi.blogspot.com/