Resultan Vektor
Sebelumnya mari kita ingat kembali perbedaan antara besaran vektor dan skalar. Besaran skalar sanggup didefinisikan sebagai besaran yang mempunyai besar atau nilai saja. Misalnya : panjang, massa, waktu, energi, suhu dan sebagainya. Sedangkan besaran vektor ialah besaran yang mempunyai besar dan arah. Misalnya perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya, medan listrik dan medan magnet.Operasi penjumlahan maupun pengurangan pada skalar sama halnya dengan penjumlahan atau pengurangan secara aljabar. Sedangkan untuk vektor memakai hukum khusus, sanggup memakai grafik maupun secara analitik.
Dalam goresan pena ini, akan dibahas penjumlah vektor secara analitik.
Sebuah vektor V, sanggup diuraikan menjadi komponen-komponennya, katakan namanya Vx dan Vy, sebagai berikut.
Besarnya komponen vektor Vx dan Vy dinyatakan dengan :
Besar vektor V dan sudut α sanggup dituliskan sebagai
Penjumlahan vektor secara analitik
Jika R adalah jumlah dari 3 vektor V1, V2, V3, maka berlaku :
R = V1 + V2 + V3
RX = V1X + V2X + V3X
RY= V1Y + V2Y + V3Y
Besar dan arah vektor R sanggup dicari dengan persamaan :
Untuk penjumlahan 2 vektor, besar vektor R sanggup ditentukan dengan persamaan :
dengan θ ialah sudut apit antara V1 dan V2, sedangkan V1 dan V2 ialah besar vektor V1 dan V2.
Rumus di atas diturunkan sebagai berikut.
Dengan derma gambar di atas dan dari rumus cosinus kita peroleh :
Rumus ini berlaku juga saat dipakai untuk menghitung resultan dari buah gaya, yang tidak saling tegak lurus. Penjelasan ini sekaligus menjawab pertanyaan dari beberapa teman, terkait dengan penghitungan resultan gaya untuk gaya-gaya yang tidak saling tegak lurus. Ingat…ingat…gaya termasuk besaran vektor.
Ini dulu, untuk teladan soalnya menyusul. Terlalu melelahkan posting bahan yang menuntut adanya gambar dan penulisan rumus-rumus. Sumber https://arsyadriyadi.blogspot.com/
EmoticonEmoticon