Dalam sebuah bincang-bincang dengan siswa saya mengenai pelajaran fisika gres saya menyadari bahwa dalam banyak hal banyak konsep dari mereka yang tidak sesuai dengan konsep yang ada.
Kesalahan ini boleh jadi, alasannya ialah dalam mengajarkan kurang berhati-hati atau terlalu menganggap bahan yang diajarkan cukup mudah. Atau terlalu fokus pada rumus, sehingga hal yang fundamental terlewatkan.
Seperti dikala membahas bidang miring.
Karena terlalu fokus pada gambar, rumus, hubungan antara panjang bidang miring, tinggi bidang miring, rumus laba mekanis malah keliru dalam menafsirkan soal yang sederhana. Hal ini gres saya sadari ketika mereka harus menentukan bidang miring mana yang memperlihatkan laba mekanis lebih besar (seperti gambar berikut).
Dalam satu kelas, tidak semua setuju jika bidang miring yang sebelah kanan mempunyai laba mekanis yang lebih besar.
Terutama siswa pria atau siswa yang merasa mempunyai kekuatan yang lebih. Mereka menentukan gambar yang sebelah kanan, alasannya ialah yang sebelah kanan lebih cepat untuk menaikan beban ke atas.
Ya, dipikir-pikir benar juga. Itu jika bebannya ringan ya mendingan pakai yang kedua. Bahkan jika perlu ndak usah pakai bidang miring.
Yang keliru dalam pikiran mereka ialah alasannya ialah memisalkan bebannya kecil dan bidang miringnya hanya untuk menaikan beban yang tidak terlalu tinggi.
Atau secara ringkasnya rancu antara pengertian laba mekanik dengan kecepatan melaksanakan usaha. Semakin pendek lintasan maka semakin untung. Tanpa memikirkan bebannya berat atau tidak.
Baru sehabis dicontohkan kasus mereka harus menaikan beban yang cukup berat barulah tersadar bahwa dengan ketinggian yang sama, akan lebih nyaman memakai tangga/bidang miring yang lintasannya lebih panjang.
Tak terbayangkan juga kan, ketika bus mau mencapai puncak gunung dengan cara eksklusif tancap gas naik tanpa mau memakai jalanan yang melingkar. Dijamin gak bakal bus tersebut naik..bisa-bisa ngguling..masuk jurang...penumpangnya entah pergi ke alam lain yang mana.
Kebetulan di sekolah ada 2 tangga, yang satu lebih landai alasannya ialah menghadap lapangan..dan satunya memang cukup curam alasannya ialah keterbatasan lahan. Ya dari kedua tangga tersebut..siswa-siswa secara umum menganggap tangga yang landai (yang menghadap lapangan) lebih nyaman buat naik ketimbang tangga yang satunya. Nah lo...
Itulah laba mekanis murid-murid
Sumber https://arsyadriyadi.blogspot.com/
Kesalahan ini boleh jadi, alasannya ialah dalam mengajarkan kurang berhati-hati atau terlalu menganggap bahan yang diajarkan cukup mudah. Atau terlalu fokus pada rumus, sehingga hal yang fundamental terlewatkan.
Seperti dikala membahas bidang miring.
Karena terlalu fokus pada gambar, rumus, hubungan antara panjang bidang miring, tinggi bidang miring, rumus laba mekanis malah keliru dalam menafsirkan soal yang sederhana. Hal ini gres saya sadari ketika mereka harus menentukan bidang miring mana yang memperlihatkan laba mekanis lebih besar (seperti gambar berikut).
Dalam satu kelas, tidak semua setuju jika bidang miring yang sebelah kanan mempunyai laba mekanis yang lebih besar.
Terutama siswa pria atau siswa yang merasa mempunyai kekuatan yang lebih. Mereka menentukan gambar yang sebelah kanan, alasannya ialah yang sebelah kanan lebih cepat untuk menaikan beban ke atas.
Ya, dipikir-pikir benar juga. Itu jika bebannya ringan ya mendingan pakai yang kedua. Bahkan jika perlu ndak usah pakai bidang miring.
Yang keliru dalam pikiran mereka ialah alasannya ialah memisalkan bebannya kecil dan bidang miringnya hanya untuk menaikan beban yang tidak terlalu tinggi.
Atau secara ringkasnya rancu antara pengertian laba mekanik dengan kecepatan melaksanakan usaha. Semakin pendek lintasan maka semakin untung. Tanpa memikirkan bebannya berat atau tidak.
Baru sehabis dicontohkan kasus mereka harus menaikan beban yang cukup berat barulah tersadar bahwa dengan ketinggian yang sama, akan lebih nyaman memakai tangga/bidang miring yang lintasannya lebih panjang.
Tak terbayangkan juga kan, ketika bus mau mencapai puncak gunung dengan cara eksklusif tancap gas naik tanpa mau memakai jalanan yang melingkar. Dijamin gak bakal bus tersebut naik..bisa-bisa ngguling..masuk jurang...penumpangnya entah pergi ke alam lain yang mana.
Kebetulan di sekolah ada 2 tangga, yang satu lebih landai alasannya ialah menghadap lapangan..dan satunya memang cukup curam alasannya ialah keterbatasan lahan. Ya dari kedua tangga tersebut..siswa-siswa secara umum menganggap tangga yang landai (yang menghadap lapangan) lebih nyaman buat naik ketimbang tangga yang satunya. Nah lo...
Itulah laba mekanis murid-murid
Sumber https://arsyadriyadi.blogspot.com/
EmoticonEmoticon