Buku Percobaan Sederhana Tentang Waktu dengan materi Sehari-hari ini berisi banyak sekali percobaan-percobaan yang bekerjasama dengan waktu mulai dari alat-alat yang kuno dan sederhana hingga yang modern dan canggih. Masalah waktu ini sangat fundamental sekali, terkait dengan fenomena alam menyerupai perputaran bumi pada porosnya maupun gerakan matahari mengelilingi matahari.
Buku Percobaan Sederhana Tentang Waktu ini menjadi salah satu rujukan untuk mempelajari sains dengan cara menarik, sederhta.ana dan menyenangkan. Seperti bagaimana menciptakan jam air, jam bintang, jam matahari maupun percobaan lain dengan memakai bahan-bahan yang gampang didapatkan di sekitar kita.
Sebelum ditemukannya arloji/jam dari yang sederhana hingga jam atom yang canggih insan zaman dahulu sudah sanggup mengukur waktu meski tidak seakurat zaman sekarang. Misalnya saja mengamati fase bulan maupun pergerakan matahari dan bintang. Dengan berpegangan pada pergerakan benda-benda langit, nenek moyang kita sanggup mengetahui kapan mulai menanam dan kapan mulai memanen.
Nenek moyang kita pun sanggup memperkirakan waktu dengan melihat tinggi dan panjang bayangan yang dihasilkan dari sinar matahari. Secara sederhana pun kita sanggup memperkirakan bukan? Misal ketika matahari sempurna di ubun-ubun ketika itu sekitar pukul 12.00 atau ketika bayangan mulai miring ke arah timur kita sanggup memperkirakan jika sudah pukul 14.00.
Lantas, bagaimana nenek moyang kita melaksanakan pengukuran waktu ketika malam hari? Tanpa adanya bayangan matahari, mereka memakai banyak sekali alat dan materi yang ada di rumah, contohnya memakai minyak, dupa atau lilin. Kok bisa? Mungkin di film-film kita pernah menyaksikan dupa dibakar untuk membatasi waktu. Misalnya ada seseorang yang harus mencari seseorang ataupun apa saja tetapi dibatasi oleh nyala dupa. Ketika dupa tersebut mati, dan orang tersebut belum mendapat apa yang diperintahkan kepadanya maka orang tersebut dikatakan gagal dalam melaksanakan tugas.
Atau juga kita sanggup melihat di film adanya jam pasir. Pasir yang dimasukkan ke dalam sebuah wadah, lalu wadah itu dibalik sehingga pasir tadi jatuh pelan-pelan hingga kesannya lama-lama habis.
Demikian seterusnya, penemuan-penemuan ihwal waktu akan terus berkembang. Seperti ditemukannya arloji biasa, lalu ada jam digital. jam dalam bentuk software (di komputer, handphone dan sejenisnya), jam listrik, jam atom, jam kristal dan sebagainya.
Sumber https://arsyadriyadi.blogspot.com/
Buku Percobaan Sederhana Tentang Waktu ini menjadi salah satu rujukan untuk mempelajari sains dengan cara menarik, sederhta.ana dan menyenangkan. Seperti bagaimana menciptakan jam air, jam bintang, jam matahari maupun percobaan lain dengan memakai bahan-bahan yang gampang didapatkan di sekitar kita.
Sebelum ditemukannya arloji/jam dari yang sederhana hingga jam atom yang canggih insan zaman dahulu sudah sanggup mengukur waktu meski tidak seakurat zaman sekarang. Misalnya saja mengamati fase bulan maupun pergerakan matahari dan bintang. Dengan berpegangan pada pergerakan benda-benda langit, nenek moyang kita sanggup mengetahui kapan mulai menanam dan kapan mulai memanen.
Nenek moyang kita pun sanggup memperkirakan waktu dengan melihat tinggi dan panjang bayangan yang dihasilkan dari sinar matahari. Secara sederhana pun kita sanggup memperkirakan bukan? Misal ketika matahari sempurna di ubun-ubun ketika itu sekitar pukul 12.00 atau ketika bayangan mulai miring ke arah timur kita sanggup memperkirakan jika sudah pukul 14.00.
Lantas, bagaimana nenek moyang kita melaksanakan pengukuran waktu ketika malam hari? Tanpa adanya bayangan matahari, mereka memakai banyak sekali alat dan materi yang ada di rumah, contohnya memakai minyak, dupa atau lilin. Kok bisa? Mungkin di film-film kita pernah menyaksikan dupa dibakar untuk membatasi waktu. Misalnya ada seseorang yang harus mencari seseorang ataupun apa saja tetapi dibatasi oleh nyala dupa. Ketika dupa tersebut mati, dan orang tersebut belum mendapat apa yang diperintahkan kepadanya maka orang tersebut dikatakan gagal dalam melaksanakan tugas.
Atau juga kita sanggup melihat di film adanya jam pasir. Pasir yang dimasukkan ke dalam sebuah wadah, lalu wadah itu dibalik sehingga pasir tadi jatuh pelan-pelan hingga kesannya lama-lama habis.
Demikian seterusnya, penemuan-penemuan ihwal waktu akan terus berkembang. Seperti ditemukannya arloji biasa, lalu ada jam digital. jam dalam bentuk software (di komputer, handphone dan sejenisnya), jam listrik, jam atom, jam kristal dan sebagainya.
Sumber https://arsyadriyadi.blogspot.com/
EmoticonEmoticon