Bencana alam kebumian sanggup dibedakan menjadi angin ribut guruh, gempa bumi, siklon tropis, kekeringan, dan banjir.
Badai Guruh
Badai guruh ini sanggup mengakibatkan banjir, angin kencang, ancaman kerikil es hujan, ancaman petir dan sanggup menghilangkan nyawa manusia.
Badai guruh sanggup dibedakan ibarat berikut ini :
1. Badai guruh termal atau konvektif
Badai ini disebabkan oleh pemanasan permukaan dari radiasi matahari. Karakteristik angin ribut ini ialah pertumbuhan cepat, tempat kurang luas, hujan lebat lokal, arus udara ke bawah berpengaruh dan angin ribut lokal, serta adanya resiko hujan es kerikil lokal dan petir. Karena tumbuh dengan cepat, maka peringatan dini sukar dilakukan.
2. Badai guruh orografik. Badai ini terjadi jikalau udara tidak stabil secara bersyarat atau konvektif naik akhir pegunungan.
3. Badai guruh yang dikaitkan dengan gangguan tropis ibarat angin ribut tropis, monsun, gelombang timuran dan sebagainya.
Gempa Bumi
Gempa bumi memancarkan energi bumi dalam bentuk gelombang. Gerakan kulit bumi yang dikaitkan dengan gelombang seismik diukur oleh seismograf. Ada 3 jenis gelombang seismik, yaitu :
a. Gelombang primer atau preliminer disebut gelombang P, termasuk gelombang tercepat. Kecepatan gelombang ini melalui bumi ialah 3 – 8 mil per sekon. Gelombang ini yang pertama kali hingga seismograf dari gempa bumi. Amplitudonya kecil dan periodenya pendek, yaitu 0,5 – 5 sekon. Gelombang P ini sama dengan gelombang bunyi yaitu gelombang longitudinal yang menjalar dengan pengutamaan dan peregangan bumi.
b. Gelombang sekunder disebut gelombang S. Kecepatan gelombang S sekitar 2/3 kecepatan gelombang P. Gelombang S memiliki amplitudo lebih besar dan periodenya lebih usang daripada gelombang P. Gelombang sekunder merupakan gelombang transversal. Gelombang S disebut juga gelombang geser, lantaran material yang dilalui gelombang ini mengalami pergeseran.
c. Gelombang permukaan, disebut juga gelombang Rayleigh atau gelombang Love. Gelombang ini sangat lambat dengan periode gelombang yang panjang dan amplitudonya besar, yang menjalar melalui kerak bumi, ibarat gelombang air tetapi tidak menembus ke belahan dalam bumi.
Pusat gempa bumi, yaitu titik di dalam bumi tempat gempa terjadi disebut hiposenter, dan titik pada permukaan bumi sempurna di atas sentra gempa disebut episenter.
Berdasarkan proses terjadinya, gempa bumi dibagi menjadi :
a. Gempa pendahuluan, amplitudonya kecil dan terjadi sebelum gempa besar atau gempa utama.
b. Gempa utama, amplitudonya besar sehingga sanggup dirasakan oleh insan
c. Gempa susulan, terjadinya beberapa menit atau jam sesudah gempa utama.
Berdasarkan kedalaman hiposenternya, maka gempa bumi dibagi menjadi :
a. Gempa-dalam, kedalaman hiposenter lebih dari 300 km. Gempa ini sanggup mencapai ke permukaan tetapi amplitudonya kecil sehingga tidak berbahaya.
b. Gempa-sedang, kedalaman hiposenter antara 60 dan 300 km. Umumnya gempa ini jarang mengakibatkan kerusakan.
c. Gempa-dangkal, kedalaman hiposenter kurang dar 60 km. Gempa ini sering mengakibatkan kerusakan pada permukaan bumi.
Berdasarkan proses fisis, gempa bumi sanggup dibedakan menjadi :
a. Gempa tektonik, disebabkan oleh pergeseran lempeng benua. Jika episenternya berada di laut, maka akan mengakibatkan Tsunami (gelombang maritim yang besar).
b. Gempa vulkanik, disebabkan oleh kegiatan magma erat permukaan bumi atau disebabkan oleh letusan gunung berapi (vulkano). Gempa vulkanik biasanya memiliki intensitas lemah dan terjadi pada tempat sekitar gunung meletus. Kerusakan dan korban jiwa lebih disebabkan oleh letusannya daripada gempanya.
c. Gempa runtuhan, disebabkan oleh runtuhan batuan contohnya pada gua atau disebabkan oleh longsoran tanah.
Siklon Tropis
Siklon tropis ialah angin ribut sirkuler yang mengakibatkan angin yang bisa merusakan tempat 250 mil dari pusatnya. Kecepatan angin yang paling kencang terdapat pada cincin yang bergaris tengah 20 – 30 mil dari sentra siklon. Kcepata angin di tempat itu sanggup mencapai 150 mil/jam. Hujan deras dan angin terpusat dalam pita spiral yang berputar dan pada sentra siklon tropis terdapat inti panas yang disebut mata siklon.
Bencana Kekeringan
Kekeringan (drought) dan tempat kondisi kering (aridity) merupakan hal yang berbeda. Kekeringan merupakan kondisi kesenjangan antara air yang tersedia dengan air yang diperlukan. Kondisi kering diartikan sebagai keadaan dengan jumlah curah hujan sedikit.
Kondisi kering disebabkan oleh kombinasi antara kurangnya jumlah curah hujan (sebagai masukan) dan evapotranspirasi (sebagai keluaran). Penyebab kekeringan ialah gerak turun udara akhir tekanan tinggi yang menghalangi pembentukan awan sehingga kelembaman rendah dan terjadi defisiensi (kekurangan) curah hujan.
Bencana banjir
Bencana banjir disebabkan oleh buruknya sistem skala meso atau makro. Faktor meteorologis utama yang mengakibatkan peristiwa banjir ialah hujan torensial, distribusi hujan dan durasi hujan. Faktor lain yang penting ialah sifat fisis permukaan tanah. Siklon tropis sanggup mempengaruhi sistem cuaca di Indonesia, terutama meningkatkan perawanan, curah hujan, angin dan gelombang lain.
Demikian postingan mengenai musibah kebumian. Tulisan ini merupakan ringkasan dari buku Ilmu Kebumian dan Antariksa yang ditulis oleh Prof. Dr. H. Bayong Tjasyono HK., DEA. Mohon maaf berhubungnya temanya masih asing, maka belum bisa menuliskan dengan bahasa yang lebih leluasa. Untuk jelasnya bisa eksklusif membaca dari buku tersebut maupun sumber-sumber lain.
Sumber bacaan :
Tjasyono, Bayong. 2009. Ilmu Kebumian dan Antariksa. Cetakan ketiga. PT Remaja Rosda Karya.
Sumber https://arsyadriyadi.blogspot.com/
EmoticonEmoticon