Friday, October 9, 2015

Biologi Sel (Sitologi) (Artikel Lengkap)

Biologi sel yakni cabang ilmu biologi yang mempelajari sel termasuk sifat fisiologis, struktur sel, organel yang terkandung, interaksi dengan lingkungannya, siklus hidup sel, divisi sel, simpulan hayat sel, dan fungsi sel. Dahulu disebut sitologi. Cabang ilmu ini mempelajari baik di tingkat mikroskopik hingga molekuler. Penelitian biologi sel meliputi keragaman organisme bersel tunggal (Contoh: basil dan protozoa) dan keragaman sel organisme multiseluler (Contoh: insan dan tumbuhan).

Pengetahuan wacana komponen sel dan cara kerja sel merupakan dasar bagi ilmu biologi. Mengetahui persamaan dan perbedaan antara jenis sel sangat penting dalam bidang sel dan biologi molekuler serta bidang biomedis ibarat penelitian kanker dan biologi perkembangan. Penelitian dalam bidang biologi sel berkaitan dekat dengan genetika, biokimia, biologi molekuler, imunologi, dan biologi perkembangan.

Biologi sel yakni cabang ilmu biologi yang mempelajari  Biologi Sel (Sitologi) (Artikel Lengkap)ribosom di retikulum endoplasma berangasan (RE kasar). Ribosom mengandung RNA yang berfungsi merakit dan menggabungkan asam amino untuk menciptakan protein. Ribosom sanggup ditemukan melayang di sitoplasma dan melekat di RE kasar. Proses penggabungan asam amino tersebut disebut sintesis protein. Biosintesis (disebut juga biogenesis) yakni proses katalis enzim dalam sel organisme dimana substrat diubah menjadi produk yang lebih kompleks (dikenal sebagai translasi protein). Beberapa protein, ibarat protein membran, diangkut ke RE berangasan selama sintesis. Proses ini dilanjutkan dengan transportasi dan pengolahan di badan golgi (aparatus golgi).

Badan golgi yakni organel besar yang memprotein protein dan mempersiapkan protein tersebut untuk dipakai baik di dalam dan di luar sel. Sekilas fungsinya ibarat mirip kantor pos yaitu mendapatkan item (protein dari RE), mempaketkannya, memberi label, dan lalu mengirimkannya ke tujuannya (ke banyak sekali bab sel atau ke membran sel untuk transportasi ke luar sel).

Beberapa protein yang dibentuk di dalam sitoplasma mempunyai fitur struktural yang menciptakan mereka sanggup melaksanakan transportasi ke mitokondria atau inti sel. Beberapa protein mitokondria yang dibentuk di dalam mitokondria dikodekan oleh DNA mitokondria. Dalam tumbuhan, kloroplas juga mensintesis protein.

Protein pada bab permukaan sel dan di dalam sel sanggup mengalami degradasi dan dimasukkan ke dalam vesikel yang telah terendositosit, beberapa diantaranya menyatu dengan lisosom lalu protein dipecah menjadi beberapa asam amino. Degradasi protein membran dilakukan oleh enzim sekretase, sedangkan degradasi protein di dalam sitoplasma dilakukan oleh proteasom.

2. Proses Seluler Lainnya

Selain pergerakan protein, ada beberapa proses seluler lainnya yaitu:

  1. Transpor aktif dan transpor pasif, yakni gerakan molekul ke dalam dan keluar dari sel.
  2. Autofagi yakni proses dimana sel “memakan” komponen internalnya sendiri atau mikroba yang akan menyerangnya.
  3. Adesi yakni ikatan antara sel dan jaringan.
  4. Divisi yakni cara sel mereproduksi baik itu mitosis (menghasilkan dari sel induk) atau meiosis (menghasilkan gamet haploid).
  5. Beberapa pergerakan sel ibarat kemotaksis, kontraksi, silia, dan flagela.
  6. Sinyal sel yakni yang mengatur sikap sel dengan dampak sinyal dari luar.
  7. Perbaikan DNA yaitu berupa simpulan hayat sel dan penuaan sel.
  8. Beberapa jenis metabolisme ibarat glikolisis, respirasi, fotosintesis, dan kemosintesis.
  9. Ekspresi gen ibarat transkripsi dan penggabungan mRNA.

3. Struktur Sel

Selengkapnya: Struktur Sel (Artikel Lengkap)
  1. Kloroplas yakni daerah terjadinya fotosintesis yang hanya ditemukan di sel tumbuhan.
  2. Dinding sel yakni lapisan aksesori sumbangan sel yang hanya ditemukan di sel tumbuhan.
  3. Membran sel yakni bab dari sel yang memisahkan sel dari lingkungan luar dan juga berfungsi untuk melindungi sel serta mengatur apapun yang hendak masuk dan keluar dari sel.
  4. Silia yakni struktur motil (alat gerak) dari sel eukariota yang mempunyai sitoskeleton berupa aksonema.
  5. Sitoplasma yakni ruang di dalam sel yang berisi cairan ibarat jeli dan mengandung beberapa zat kimia. Beberapa reaksi kimia juga terjadi di dalam sitoplasma.
  6. Sitoskeleton yakni filamen protein di dalam sel. Sitoskeleton merupakan “rangka” bagi sel.
  7. Retikulum endoplasma yakni daerah utama terjadinya sintesis protein.
  8. Flagela yakni struktur motil pada bakteri, arkea (archaebacteria), dan eukariota.
  9. Badan golgi (aparatus golgi) yakni daerah terjadinya glikosilasi protein pada sistem endomembran.
  10. Dua lapisan lipid (lemak) yakni bab penting dari membran sel.
  11. Lisosom yakni organel yang berfungsi memecah hasil buangan sel semoga menjadi senyawa yang lebih sederhana (hanya ditemukan pada sel hewan).
  12. Membran lipid dan protein penghalang.
  13. Mitokondria yakni penghasil energi utama organel dengan melepaskan ATP.
  14. Organel yakni istilah yang dipakai untuk menyebut struktur subseluler berukuran besar. Organel yakni “organ” bagi sel.
  15. Ribosom mengandung RNA dan protein kompleks yang diharapkan untuk melaksanakan sintesis protein.
  16. Vesikel yakni bab sel berupa membran terikat kecil berbentuk bola.
  17. Inti sel (nukleus) mengandung kromosom yang mengandung DNA.
  18. Vakuola mengandung getah sel yang hanya ditemukan di sel tumbuhan.

4. Teknik yang Digunakan untuk Mempelajari Sel

Sel sanggup diamati dengan mikroskop ibarat mikroskop optik, mikroskop elektron transmisi, mikroskop elektron pemindai, dan mikroskop fluoresensi.

Terdapat beberapa metode yang sanggup dipakai dalam studi sel:

  1. Kultur sel yakni teknik dasar penumbuhan sel organisme di laboratorium.
  2. Immunostaining yang juga dikenal sebagai immunohistochemistry (IHC) yakni metode histologis khusus yang dipakai untuk melokalisasi protein di dalam sel atau irisan jaringan. Tidak ibarat teknik histologi biasa yang memakai pewarnaan untuk mengidentifikasi sel, komponen seluler, dan jenis-jenis protein, immunostaining memerlukan reaksi antibodi terhadap protein di dalam jaringan atau sel.
  3. Komputasi genomik dipakai untuk menemukan referensi dalam warta genomik.
  4. DNA microarray digunakan untuk mengidentifikasi perubahan kadar transkrip antara kondisi eksperimental yang berbeda.
  5. Hibridisasi in situ dipakai untuk mengatakan sel mana yang mengekspresikan transkrip RNA tertentu.
  6. PCR sanggup dipakai untuk memilih berapa banyak salinan gen yang ada di dalam sel.
  7. Transfeksi dipakai untuk memperkenalkan gen gres ke dalam sel.

Proses pemurnian sel atau komponennya sanggup dilakukan dengan memakai metoda berikut:

  1. Fraksinasi sel yakni pelepasan organel seluler dan pemisahan organel yang berbeda dengan sentrifugasi.
  2. Sitometri arus
  3. Imunopresipitasi: protein diekstrak dari membran sel dengan deterjen dan garam atau materi kimia lain.

5. Daftar Ahli Biologi Sel Terkenal

  1. Jean Baptiste Carnoy
  2. Peter Agre
  3. Günter Blobel
  4. Robert Brown
  5. Geoffrey M. Cooper
  6. Christian de Duve
  7. Robert Hooke
  8. H. Robert Horvitz
  9. Marc Kirschner
  10. Anton van Leeuwenhoek
  11. Ira Mellman
  12. Peter D. Mitchell
  13. Rudolf Virchow
  14. Paul Nurse
  15. George Palade
  16. Keith R. Porter
  17. Jan Evangelista Purkyně
  18. Ray Rappaport
  19. Michael Swann
  20. Roger Tsien
  21. Edmund Beecher Wilson
  22. Kenneth R. Miller
  23. Matthias Jakob Schleiden
  24. Theodor Schwann


Anda sanggup request artikel wacana apa saja, kirimkan request Anda ke hedisasrawan@gmail.com atau eksklusif saja lewat kolom komentar :)


Sumber http://hedisasrawan.blogspot.com/


EmoticonEmoticon