Rumus UN Fisika Sekolah Menengah Pertama tahun 2017/2018
Rumus UN Fisika Sekolah Menengah Pertama ini dibentuk sebagai salah satu rujukan cepat bagi siswa supaya sanggup menuntaskan soal-soal UN, khususnya yang melibatkan penggunaan rumus. Meskipun demikian, janganlah dipahami bahwa soal-soal UN Fisika Sekolah Menengah Pertama isinya mengenai penggunaan rumus saja tetapi banyak juga materi yang cukup memerlukan pemahami konsep saja.
Pada postingan mengenai rumus UN Fisika Sekolah Menengah Pertama ini dikelompokkan menurut bab-bab atau materi yang diajarkan.
1. Besaran dan pengukuran
Pada materi besaran dan pengukuran tidak ada rumus fisika yang muncul. Pada materi ini lebih banyak pada konversi satuan. Rumus yang ada pada materi pengukuran bukan rumus fisika tetapi matematika, menyerupai ketika menghitung luas maupun volume benda dari hasil pengukuran. Kalaupun harus memilih massa jenis (massa jenis = massa dibagi volume) lebih difokuskan pada pengukuran massa dan penghitungan volume bendanya. Meskipun demikian, tidak ada salahnya rumus-rumus dasar matematika menyerupai memilih luas dan volume benda harus dikuasai dengan baik. Jangan lupa konversi satuan dalam bentuk dasar, persegi (luas), maupun kubik (volume).
2. Zat dan Wujudnya
Pada materi zat dan wujudnya, satu-satunya rumus yang muncul ialah massa jenis. Massa jenis ini didefinisikan sebagai massa dibagi volume. Kadang juga muncul pertanyaan mengenai berat jenis (B.J). Berat jenis ini didefinisikan sebagai berat dibagi volume.
3. Suhu dan Pemuaian
Pada materi suhu bahwasanya lebih banyak ke matematika yaitu konversi satuan dari derajat C : F : R dan K. Asalkan memahami konsep dari dari satuan skala ini, yaitu dengan melihat batas atas-bawah atau perbandingan ke-4 satuan tersebut, akan praktis menuntaskan soa-soal konversi suhu. Termasuk kalau jika diketahui dua jenis termometer yang tidak diketahui skalanya pun akan sanggup diselesaikan dengan muda.
Pada materi pemuaian, setidaknya ada 3 jenis rumus yakni pemuaian panjang, pemuaian luas dan pemuaian volume. Ketiga rumus ini sangat praktis dihapalkan sebab memang bentuknya sama, hanya beda simbol saja. Misalnya L untuk panjang, A untuk luas dan V untuk volume. Dalam pemuaian panjang dikenal adanya koefisien muai panjang (α), dalam pemuaian luas dikenal adanya koefisien muai luas (β) serta koefisien muai volume (γ) yang ditemukan dalam pemuaian volume.
Ketiga koefisien itu sendiri mempunya korelasi γ = 3α dan β = 2α. Kalau melihat kedua korelasi tersebut sanggup kan memilih korelasi antara γ dan β?
4. Kalor
Pada materi kalor ada dua rumus dasar fisika yang perlu diketahui yaitu kalor yang diharapkan ketika terjadi perubahan wujud serta kalor yang diharapkan ketika perubahan suhu.
Saat terjadi perubahan wujud (suhu tetap) menyerupai ketika melebur dikenal Q = m L sedangkan ketika menguap dikenal dengan Q = m U. L artinya kalor lebur dan U artinya kalor uap (gampang kan dipahami).
Sedangkan ketika terjadi kenaikan suhu (wujud tetap) dikenal rumus Q = m . c. Δt. Rumus ini juga praktis dipahami, sebab terjadi perubahan suhu tentunya harus ada Δt (perubahan suhu) yang diartikan sebagai suhu final – suhu mula-mula. Namun menggunakan rumus ini juga harus hati-hati, untuk kalor jenis c dilihat apakah zat yang dimaksud berupa kalor jenis es atau kalor jenis air (khusus untuk air).
5. Gerak dan Gaya
Pada materi gerak, rumus fisika dasar yang wajib diketahui ialah korelasi antara perpindahan (atau jarak), kecepatan (atau kelajuan) dan waktu. Hubungan ini dalam gerak lurus beratur dikenal sebagai s = v. t atau v = s/t. Sedangkan untuk geral lurus berubah beraturan (GLBB) diawali dengan memahami konsep percepatan yang didefinisikan sebagai perubahan kecepatan dibagi waktu. Dari rumus ini sanggup diturunkan rumus : vt = v0 + a.t atau s = v0.t + ½ at2.
Pada materi gaya, dikenal rumus F = m. a atau a = F/m. Rumus ini merupakan bentuk matematik dari aturan II Newton. Selain itu, konsep resultan gaya juga harus dipahami dengan baik. Secara sederhana resultan gaya diperoleh dengan cara menjumlahkan (jika gaya-gayanya searah) atau mengurangkan (gaya-gayanya berlawanan arah). Tentunya kalau kedua gaya atau lebih membentuk sudut tertentu (selain 00 dan 1800) tidak sanggup pribadi menambah atau mengurangi.
Dalam beberapa kasus juga ditemukan soal-soal fisika yang membutuhkan korelasi antara gaya dengan gerak lurus berubah beraturan (GLBB).
6. Tekanan
Pada materi tekanan sanggup dibagi dalam 3 materi yaitu tekanan zat padat, tekanan zat cair serta tekanan gas. Pada tekanan zat padat dikenal rumus P = F/A (tekanan sebagai hasil bagi gaya dengan bidang tekannya).
Pada tekanan zat cair dikenal adanya tekanan hidrostatis, aturan Pascal maupun aturan Archimedes. Ketiganya praktis untuk dibedakan dan pemahaman rumus dasar tekanan akan sangat membantu dalam memahami antara tekanan hidrostatis, aturan Pascal maupun Archimedes.
Pada tekanan gas dikenal aturan Boyle yang menyatakan antara korelasi tekanan (P) dengan volume (V) yang saling berbanding terbalik. (Kalau begitu rumus fisikanya kira-kira apa ya?)
7. Energi, Usaha dan Daya
Materi energi, usaha, dan daya dalam fisika merupakan materi yang saling berhubungan. Materi perjuangan juga bekerjasama dengan gaya yang sanggup dirumuskan sebagai : W =F. S (usaha = gaya x perpindahan). Usaha juga sanggup diartikan sebagai perubahan energi. Terkait dengan materi energi ada 2 rumus fisika yang wajib diketahui yaitu energi potensial (EP = m g h) dengan energi kinetik (EK=½mv2). Dalam beberapa soal fisika, juga banyak yang menerapkan aturan kekekalan energi. Misalnya sebuah benda yang jatuh dari ketinggian tertentu. Ditanyakan berap energi potensial atau kinetik pada ketinggian tertentu. Atau bahkan mencari kecepatan benda pada ketika mencapai posisi tertentu. Makara pahamilah dengan baik konsep kekekalan energi ini, khususnya aturan kekekalan energi mekanik.
Bagaimana dengan daya? Daya sanggup diartikan sebagai perjuangan dibagi waktu (P = W/t). Daya juga sanggup diartikan sebagai kecepatan untuk melaksanakan perjuangan (P = F .v).
8. Getaran, Gelombang, dan Bunyi
Untuk materi getaran, rumus fisika dasar yang wajib dipahami dengan baik yaitu memilih periode atau frekuensi serta korelasi di antara ke duanya.
Sedangkan untuk materi gelombang, selain memahami periode dan frekuensi juga harus memahami cepat rambat gelombang. Cepat rambat gelombang bahwasanya sama dengan rumus kecepatan yang biasa, yaitu v = s/t. Cuma dalam materi gelombang jarak s-nya diganti dengan panjang gelombang (λ), sedangkan waktu t digantikan dengan periode (T). Makara bukan hal yang susah kan?
Pada materi suara bahwasanya mengulangi rumus gelombang. Bukankah suara merupakan salah satu bentuk gelombang? Cuma ketika ada kasus pemantulan suara ada sedikit penyesuaian, yaitu 2s = v.t atau s = (v.t)/2. Ada faktor angka 2, sebab memang gerakannya bolak-balik.
9. Optik dan Alat Optik
Untuk materi optik dikenal korelasi antara jarak benda, jarak bayangan dan jarak fokus. Teman-teman tentunya hapal. Cuma kadang malas mengerjakan soal-soal optik sebab harus menyamakan penyebutnya dan sebagainya. Di samping itu ada juga korelasi antara tinggi benda, tinggi bayangan, jarak benda, jarak bayangan dengan perbesaran bayangan (M).
Pada materi alat optik dikenal istilah kekuatan lensa. Ya memang memilih kekuatan lensa ini sering ditanyakan dalam banyak sekali soal, termasuk juga variasi di dalamnya contohnya memilih titik bersahabat mata ketika tidak menggunakan kacamata.
10. Listrik Statis
Salah satu rumus fisika yang agak “dihindari” ialah mengenai aturan Coulomb. Bukan sebab tidak hapal rumusnya, tetapi pada proses penghitungannya yang dalam banyak hal menggunakan angka bilangan berpangkat. Ya aslinya praktis ketika sanggup memahami operasi bilangan berpangkat untuk perkalian, pembagian atau bahkan dalam perpangkatan.
11. Listrik Dinamis
Konsep dasar materi listrik dinamis ini kudu memahami aturan Ohm (I = V/R) serta aturan Kirchoof (khususnya aturan I Kirchoof untuk level soal SMP). Hal lain yang perlu dikuasai dengan baik ialah korelasi antara V, I, dan R dalam rangkaian seri, paralel atau campuran.
Aplikasi lain yang bahwasanya hanya pengembangan yaitu mengenai materi energi serta daya listrik. Materi energi yang sering keluar pada soal UN sebelumnya ketika memilih besarnya biaya rekening listrik yang harus dibayarkan.
12. Kemagnetan
Pada materi kemagnetan ini jarang menggunakan rumus untuk level Sekolah Menengah Pertama (seperti memilih gaya Lorentz). Tapi ya untuk jaga-jaga harus paham rumus gaya Lorentz. Toh rumusnya praktis yaitu F = B . I . l saja.
Untuk materi induksi elektromagnetik kudu paham dengan baik korelasi antara jumlah lilitan, tegangan dan besar lengan berkuasa arus pada transformator. Termasuk juga ketika ditanyakan daya pada rangkaian sekunder, ya ingat-ingat lagi rumus daya listrik.
13. Tata Surya
Pada materi tata surya, rumus yang muncul ialah korelasi antara jarak dan periode pada aturan III Keppler. Tetapi untuk soal UN level Sekolah Menengah Pertama kelihatannya belum deh.
Demikian sekilas mengenai rumus UN Fisika Sekolah Menengah Pertama tahun 2017/2018 yang harus dikuasi dengan baik. Detil pembagian terstruktur mengenai rumus ini beserta pola soal dan pembahasannya, tunggu ya di postingan selanjutnya. Sumber https://arsyadriyadi.blogspot.com/
Rumus UN Fisika Sekolah Menengah Pertama ini dibentuk sebagai salah satu rujukan cepat bagi siswa supaya sanggup menuntaskan soal-soal UN, khususnya yang melibatkan penggunaan rumus. Meskipun demikian, janganlah dipahami bahwa soal-soal UN Fisika Sekolah Menengah Pertama isinya mengenai penggunaan rumus saja tetapi banyak juga materi yang cukup memerlukan pemahami konsep saja.
Pada postingan mengenai rumus UN Fisika Sekolah Menengah Pertama ini dikelompokkan menurut bab-bab atau materi yang diajarkan.
1. Besaran dan pengukuran
Pada materi besaran dan pengukuran tidak ada rumus fisika yang muncul. Pada materi ini lebih banyak pada konversi satuan. Rumus yang ada pada materi pengukuran bukan rumus fisika tetapi matematika, menyerupai ketika menghitung luas maupun volume benda dari hasil pengukuran. Kalaupun harus memilih massa jenis (massa jenis = massa dibagi volume) lebih difokuskan pada pengukuran massa dan penghitungan volume bendanya. Meskipun demikian, tidak ada salahnya rumus-rumus dasar matematika menyerupai memilih luas dan volume benda harus dikuasai dengan baik. Jangan lupa konversi satuan dalam bentuk dasar, persegi (luas), maupun kubik (volume).
2. Zat dan Wujudnya
Pada materi zat dan wujudnya, satu-satunya rumus yang muncul ialah massa jenis. Massa jenis ini didefinisikan sebagai massa dibagi volume. Kadang juga muncul pertanyaan mengenai berat jenis (B.J). Berat jenis ini didefinisikan sebagai berat dibagi volume.
3. Suhu dan Pemuaian
Pada materi suhu bahwasanya lebih banyak ke matematika yaitu konversi satuan dari derajat C : F : R dan K. Asalkan memahami konsep dari dari satuan skala ini, yaitu dengan melihat batas atas-bawah atau perbandingan ke-4 satuan tersebut, akan praktis menuntaskan soa-soal konversi suhu. Termasuk kalau jika diketahui dua jenis termometer yang tidak diketahui skalanya pun akan sanggup diselesaikan dengan muda.
Pada materi pemuaian, setidaknya ada 3 jenis rumus yakni pemuaian panjang, pemuaian luas dan pemuaian volume. Ketiga rumus ini sangat praktis dihapalkan sebab memang bentuknya sama, hanya beda simbol saja. Misalnya L untuk panjang, A untuk luas dan V untuk volume. Dalam pemuaian panjang dikenal adanya koefisien muai panjang (α), dalam pemuaian luas dikenal adanya koefisien muai luas (β) serta koefisien muai volume (γ) yang ditemukan dalam pemuaian volume.
Ketiga koefisien itu sendiri mempunya korelasi γ = 3α dan β = 2α. Kalau melihat kedua korelasi tersebut sanggup kan memilih korelasi antara γ dan β?
4. Kalor
Pada materi kalor ada dua rumus dasar fisika yang perlu diketahui yaitu kalor yang diharapkan ketika terjadi perubahan wujud serta kalor yang diharapkan ketika perubahan suhu.
Saat terjadi perubahan wujud (suhu tetap) menyerupai ketika melebur dikenal Q = m L sedangkan ketika menguap dikenal dengan Q = m U. L artinya kalor lebur dan U artinya kalor uap (gampang kan dipahami).
Sedangkan ketika terjadi kenaikan suhu (wujud tetap) dikenal rumus Q = m . c. Δt. Rumus ini juga praktis dipahami, sebab terjadi perubahan suhu tentunya harus ada Δt (perubahan suhu) yang diartikan sebagai suhu final – suhu mula-mula. Namun menggunakan rumus ini juga harus hati-hati, untuk kalor jenis c dilihat apakah zat yang dimaksud berupa kalor jenis es atau kalor jenis air (khusus untuk air).
5. Gerak dan Gaya
Pada materi gerak, rumus fisika dasar yang wajib diketahui ialah korelasi antara perpindahan (atau jarak), kecepatan (atau kelajuan) dan waktu. Hubungan ini dalam gerak lurus beratur dikenal sebagai s = v. t atau v = s/t. Sedangkan untuk geral lurus berubah beraturan (GLBB) diawali dengan memahami konsep percepatan yang didefinisikan sebagai perubahan kecepatan dibagi waktu. Dari rumus ini sanggup diturunkan rumus : vt = v0 + a.t atau s = v0.t + ½ at2.
Pada materi gaya, dikenal rumus F = m. a atau a = F/m. Rumus ini merupakan bentuk matematik dari aturan II Newton. Selain itu, konsep resultan gaya juga harus dipahami dengan baik. Secara sederhana resultan gaya diperoleh dengan cara menjumlahkan (jika gaya-gayanya searah) atau mengurangkan (gaya-gayanya berlawanan arah). Tentunya kalau kedua gaya atau lebih membentuk sudut tertentu (selain 00 dan 1800) tidak sanggup pribadi menambah atau mengurangi.
Dalam beberapa kasus juga ditemukan soal-soal fisika yang membutuhkan korelasi antara gaya dengan gerak lurus berubah beraturan (GLBB).
6. Tekanan
Pada materi tekanan sanggup dibagi dalam 3 materi yaitu tekanan zat padat, tekanan zat cair serta tekanan gas. Pada tekanan zat padat dikenal rumus P = F/A (tekanan sebagai hasil bagi gaya dengan bidang tekannya).
Pada tekanan zat cair dikenal adanya tekanan hidrostatis, aturan Pascal maupun aturan Archimedes. Ketiganya praktis untuk dibedakan dan pemahaman rumus dasar tekanan akan sangat membantu dalam memahami antara tekanan hidrostatis, aturan Pascal maupun Archimedes.
Pada tekanan gas dikenal aturan Boyle yang menyatakan antara korelasi tekanan (P) dengan volume (V) yang saling berbanding terbalik. (Kalau begitu rumus fisikanya kira-kira apa ya?)
7. Energi, Usaha dan Daya
Materi energi, usaha, dan daya dalam fisika merupakan materi yang saling berhubungan. Materi perjuangan juga bekerjasama dengan gaya yang sanggup dirumuskan sebagai : W =F. S (usaha = gaya x perpindahan). Usaha juga sanggup diartikan sebagai perubahan energi. Terkait dengan materi energi ada 2 rumus fisika yang wajib diketahui yaitu energi potensial (EP = m g h) dengan energi kinetik (EK=½mv2). Dalam beberapa soal fisika, juga banyak yang menerapkan aturan kekekalan energi. Misalnya sebuah benda yang jatuh dari ketinggian tertentu. Ditanyakan berap energi potensial atau kinetik pada ketinggian tertentu. Atau bahkan mencari kecepatan benda pada ketika mencapai posisi tertentu. Makara pahamilah dengan baik konsep kekekalan energi ini, khususnya aturan kekekalan energi mekanik.
Bagaimana dengan daya? Daya sanggup diartikan sebagai perjuangan dibagi waktu (P = W/t). Daya juga sanggup diartikan sebagai kecepatan untuk melaksanakan perjuangan (P = F .v).
8. Getaran, Gelombang, dan Bunyi
Untuk materi getaran, rumus fisika dasar yang wajib dipahami dengan baik yaitu memilih periode atau frekuensi serta korelasi di antara ke duanya.
Sedangkan untuk materi gelombang, selain memahami periode dan frekuensi juga harus memahami cepat rambat gelombang. Cepat rambat gelombang bahwasanya sama dengan rumus kecepatan yang biasa, yaitu v = s/t. Cuma dalam materi gelombang jarak s-nya diganti dengan panjang gelombang (λ), sedangkan waktu t digantikan dengan periode (T). Makara bukan hal yang susah kan?
Pada materi suara bahwasanya mengulangi rumus gelombang. Bukankah suara merupakan salah satu bentuk gelombang? Cuma ketika ada kasus pemantulan suara ada sedikit penyesuaian, yaitu 2s = v.t atau s = (v.t)/2. Ada faktor angka 2, sebab memang gerakannya bolak-balik.
9. Optik dan Alat Optik
Untuk materi optik dikenal korelasi antara jarak benda, jarak bayangan dan jarak fokus. Teman-teman tentunya hapal. Cuma kadang malas mengerjakan soal-soal optik sebab harus menyamakan penyebutnya dan sebagainya. Di samping itu ada juga korelasi antara tinggi benda, tinggi bayangan, jarak benda, jarak bayangan dengan perbesaran bayangan (M).
Pada materi alat optik dikenal istilah kekuatan lensa. Ya memang memilih kekuatan lensa ini sering ditanyakan dalam banyak sekali soal, termasuk juga variasi di dalamnya contohnya memilih titik bersahabat mata ketika tidak menggunakan kacamata.
10. Listrik Statis
Salah satu rumus fisika yang agak “dihindari” ialah mengenai aturan Coulomb. Bukan sebab tidak hapal rumusnya, tetapi pada proses penghitungannya yang dalam banyak hal menggunakan angka bilangan berpangkat. Ya aslinya praktis ketika sanggup memahami operasi bilangan berpangkat untuk perkalian, pembagian atau bahkan dalam perpangkatan.
11. Listrik Dinamis
Konsep dasar materi listrik dinamis ini kudu memahami aturan Ohm (I = V/R) serta aturan Kirchoof (khususnya aturan I Kirchoof untuk level soal SMP). Hal lain yang perlu dikuasai dengan baik ialah korelasi antara V, I, dan R dalam rangkaian seri, paralel atau campuran.
Aplikasi lain yang bahwasanya hanya pengembangan yaitu mengenai materi energi serta daya listrik. Materi energi yang sering keluar pada soal UN sebelumnya ketika memilih besarnya biaya rekening listrik yang harus dibayarkan.
12. Kemagnetan
Pada materi kemagnetan ini jarang menggunakan rumus untuk level Sekolah Menengah Pertama (seperti memilih gaya Lorentz). Tapi ya untuk jaga-jaga harus paham rumus gaya Lorentz. Toh rumusnya praktis yaitu F = B . I . l saja.
Untuk materi induksi elektromagnetik kudu paham dengan baik korelasi antara jumlah lilitan, tegangan dan besar lengan berkuasa arus pada transformator. Termasuk juga ketika ditanyakan daya pada rangkaian sekunder, ya ingat-ingat lagi rumus daya listrik.
13. Tata Surya
Pada materi tata surya, rumus yang muncul ialah korelasi antara jarak dan periode pada aturan III Keppler. Tetapi untuk soal UN level Sekolah Menengah Pertama kelihatannya belum deh.
Demikian sekilas mengenai rumus UN Fisika Sekolah Menengah Pertama tahun 2017/2018 yang harus dikuasi dengan baik. Detil pembagian terstruktur mengenai rumus ini beserta pola soal dan pembahasannya, tunggu ya di postingan selanjutnya. Sumber https://arsyadriyadi.blogspot.com/
EmoticonEmoticon