Monday, January 26, 2015

Ringkasan Bahan Fisika : Suhu Dan Kalor

 kali ini kita akan bahas mengenai suhu dan kalor Ringkasan Materi Fisika : Suhu dan Kalor
Pada postingan, kali ini kita akan bahas mengenai suhu dan kalor. Dalam pembahasan suhu diawali dengan korelasi antara termometer derajat Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin. 

Dilanjutkan dengan kekurangan dan kelebihan penggunaan air raksa mapun alkohol sebagai pengisi termometer.

Pemuaian zat padat, zat cair, dan gas serta kalor dan pemuaiannya juga dibahas dalam postingan kali ini.
Suhu dan kalor
1. Hubungan antara skala C, R, F dan K
C : R : F - 32 : K – 273
100 : 80 : 180 : 100
 kali ini kita akan bahas mengenai suhu dan kalor Ringkasan Materi Fisika : Suhu dan Kalor
2. Keuntungan air raksa sebagai pengisi termometer
a. gampang dilihat alasannya yaitu mengkilat
b. volumenya berubah secara teratur
c. tidak membasahi kaca
d. jangkauan lebar (-400C s/d 3500C)
Kelemahan air raksa sebagai pengisi termometer
a. mahal
b. tidak sanggup mengukur suhu yang sangat rendah
c. zat berbahaya
3. Keuntungan alkohol sebagai pengisi termometer
a. lebih murah
b. lebih teliti
c. sanggup mengukur suhu yang sangat rendah
Kelemahan  alkohol sebagai pengisi termometer
a. titik didih rendah (780C)
b. tidak berwarna
c. membasahi kaca
4. Termometer klinis : untuk mengukur suhu insan (350C – 420C)
Pirometer dipakai untuk mengukur suhu yang sangat tinggi, dengan mengukur radiasi yang dipancarkan oleh benda.
5. Pemuaian zat padat
Alat untuk mengetahui pemuaian zat padat : Musschenbroek
a. Muai panjang
Δl = L0a Δt
Lt = L0(1 + α Δt)
Δl = pertambahan panjang
L0, Lt = panjang mula-mula, akhir
α = koefisien muai panjang ( /0C atau /K)
Δt = kenaikan suhu
b. Muai luas
ΔA = A0 b Δt
At = A0(1 + β Δt)
β = 2α
= koefisien muai luas
c. Muai volume
ΔV = V0 γ Δt
Vt = V0(1 + γ β Δt)
γ = 3α
= koefisien muai ruang
Hubungan α, β dan γ
β = 2α, γ = 3α
 kali ini kita akan bahas mengenai suhu dan kalor Ringkasan Materi Fisika : Suhu dan Kalor
6. Pemuaian zat cair
Pada kenaikan suhu yang sama, muai volume zat cair lebih besar daripada zat padat.
Misalnya teko yang berisi air hampir penuh, akan tumpah ketika mendidih.
7. Pemuaian gas
Misalnya, balon akan meletus ketika terkena terik matahari. Pemuaian gas diselidiki dengan alat dilatometer.
Untuk semua jenis gas, berlaku : γ = 1/273
8. Bimetal yaitu dua keping logam, yang berbeda koefisien muai panjangnya dan dikeling menjadi satu. Jika dipanaskan, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang koefisien muainya lebih kecil dan sebaliknya.
9. Anomali air yaitu kecacatan air pada suhu 40C mengalami volume mengecil sedangkan massa jenisnya membesar.
10. Pengaruh kalor (Q) terhadap perubahan suhu (Δt)
Q = m c Δt atau Q = C Δt
Q = kalor (J)
c = kalor jenis (J/kg0C)
C = kapsitas kalor (J/0C)
Δt = kenaikan suhu (0C)
cair = 1 kal/g0C = 4200 J/ kg0C
11. Pengaruh kalor (Q) terhadap perubahan wujud zat
Melebur dan membeku :
Q = m L
L = kalor lebur (J/kg)
Melebur dan membeku :
Q = m U
L = kalor uap (J/kg)
Kalor lebur dan kalor uap ini disebut kalor laten (untuk merubah wujud/suhu tetap).
12. Perubahan kalor
a. membutuhkan kalor : melebur, menguap, menyublim
b. melepaskan kalor : membeku, mengembun, mengkristal/deposisi
13. Faktor-faktor yang mempercepat penguapan :
a. memanaskan
b. memperluas permukaan
c. meniupkan udara di atas permukaan
d. menyemburkan zat cair
e. mengurangi tekanan pada permukaan
14. Kenaikan tekanan akan meningkatkan titik didih dan sebaliknya
Misalnya : air di tempat pegunungan (tekanan rendah) akan mendidih < 1000C.
Kenaikan tekanan akan menurunkan titik leburnya dan sebaliknya
Ketidakmurnian zat meningkatkan titik didih
Ketidakmurnian zat menurunkan titik leburnya.
Dimanfaatkan dalam pembuatan es krim.
15. Hubungan peralatan listrik dengan kalor yang dihasilkan
P x t = m x c x Δt
P = daya alat (W)
t = waktu (s)
Δt = kenaikan suhu (0C)
16. Azas Black
Q lepas = Q terima
Perpindahan kalor
1. Secara alami, kalor berpindah dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Ada 3 perpindahan kalor, yaitu konduksi, konveksi dan radiasi.
2. Konduksi (hantaran ) : perpindahan kalor melalui zat tanpa disertai perpindahan partikel-partikel zat itu.
Misalnya : ujung besi yang dipanaskan maka ujung yang lain menjadi panas.
3. Konveksi (aliran) : perpindahan kalor melalui zat disertai perpindahan partikel-partikel zat itu. Konveksi terjadi alasannya yaitu perbedaan massa jenis.
Misalnya : pergerakan air ketika direbus, sistem ventilasi udara, terjadinya angin darat dan angin laut
4. Radiasi (pancaran) : perpindahan kalor tanpa zat mediator (medium)
Misalnya : pancaran sinar matahari hingga ke bumi.
Permukaan yang hitam dan kusam yaitu penyerap kalor radiasi yang baik sekaligus pemancar kalor yang baik.
Permukaan yang putih dan berkilap yaitu penyerap kalor radiasi yang buruk sekaligus pemancar kalor yang buruk.
Termoskop yaitu alat yang dipakai untuk mengetahui adanya pancaran kalor.
5. Termos sanggup menghambat kalor dari air panas keluar
a. lapisan dinding dalam berupa perak mengkilat, berfungsi memantulkan radiasi klaor kembali ke dalam termos
b. dinding terbuat dari beling (konduktor jelek)
c. adanya ruang vakum (menghambat perpindahan kalor secara konduksi dan konveksi)
d. tutup terbuat dari gabus (bahan isolator)
Demikian materi fisika ihwal suhu dan kalor. Tentunya masih banyak kekurangannya.
Sumber https://arsyadriyadi.blogspot.com/


EmoticonEmoticon