Thursday, March 20, 2014

Kimia Reaksi Oksidasi, Reduksi Dan Redoks


REAKSI OKSIDASI REDUKSI
( R E D O K S )


KONSEP REAKSI OKSIDASI REDUKSI
BILANGAN OKSIDASI
OKSIDATOR DAN REDUKTOR
TATA NAMA SENYAWA
PENGOLAHAN LOGAM

A. KONSEP REAKSI OKSIDASI REDUKSI
    Pengertian oksidasi dan reduksi sanggup ditinjau menurut 3 landasan teori, yaitu :
1. Reaksi Pengikatan dan pelepasan unsur oksigen
    Reaksi oksidasi (pengoksigenan) yakni kejadian penggabungan suatu zat dengan oksigen.
Contoh:
    Si  +  O2        SiO2
    4 Fe  +  3 O2       2 Fe2O3
    Reaksi oksidasi logam dikenal juga dengan nama perkaratan. Reaksi pembakaran juga termasuk reaksi oksidasi, contohnya pembakaran minyak bumi, kertas, kayu bakar, dll.
    Reaksi reduksi yakni kejadian pengeluaran oksigen dari suatu zat.
Contoh:
    2 CuO      →  2 Cu  + O2
    H2O        H2   + O2

2.  Reaksi pelepasan dan pengikatan elektron
    Reaksi oksidasi dan reduksi juga sanggup dibedakan dari pelepasan dan penangkapan elektron.
    Oksidasi yakni kejadian pelepasan elektron
Contoh:
    Na        Na +  +  e
    Zn        Zn +2    + 2e
    Al        Al +3    + 3e
    Reduksi yakni kejadian penangkapan elektron
Contoh:
    Na +  + e      Na
    Fe +3  + e      Fe +2
Dari konsep kedua ini sanggup disimpulkan bahwa reaksi oksidasi dan reduksi tidak hanya hanya melibatkan reaksi suatu zat dengan oksigen.

3. Reaksi penambahan dan pengurangan bilangan oksidasi
    Oksidasi yakni kejadian naiknya / bertambahnya bilangan oksidasi suatu unsur, sedangkan reduksi yakni kejadian turunnya / berkurangnya bilangan oksidasi.

B. BILANGAN OKSIDASI
    Bilangan oksidasi ( biloks) disebut juga tingkat oksidasi. Bilangan oksidasi diartikan sebagai muatan yang dimiliki suatu atom dalam keadaan bebas atau dalam senyawa yang dibentuknya.
    Bilangan oksidasi suatu unsur sanggup ditentukan dengan hukum berikut:
1. Biloks atom dalam unsur yakni nol
    Contoh  Na, Fe, O2 , H2  memiliki biloks nol
2. Total biloks senyawa yakni nol
    Contoh H2O, NaOH, CH3COOH, KNO3 total biloksnya yakni nol
3. Biloks ion sesuai dengan muatannya
    Contoh  Na +1 ( = +1),  O -2 ( = -2),  Fe +3  (= +3)
4. Biloks unsur golongan I A dalam senyawanya yakni + 1
    Contoh Biloks atom Na dalam NaCl yakni + 1
5. Biloks unsur golongan II A dalam senyawanya yakni + 2
    Contoh: Biloks  Ca dalam CaCO3  adalah + 2
6. Biloks unsur golongan VII A dalam senyawa binernya yakni – 1
    Contoh: Biloks F dalam senyawa KF dan BaF2 yakni – 1
7. Biloks unsur oksigen dalam senyawanya yakni – 2
    Contoh dalam H2O, Na2O, Al2O3
8. Biloks unsur hydrogen dalam senyawanya yakni + 1
    Contoh dalam H2O, HCl, H2SO4
Catatan Penting:
    Biloks H = -1 dalam senyawa hidrida misal NaH, LiH, CaH2
    Biloks O = -1 dalam senyawa peroksida misal H2O2

Silahkan selesaikan soal berikut ini!
Tentukan Biloks unsur yang digarisbawahi di bawah ini
1. HNO3
2. KMnO4
3. H2SO4
4. SrCO3
5. KClO2
6. NH4 +
7. CaC2O4
8. CH3OH
9. PO4 -3
10. Cu(NO3)2
11. CrCl3
12. Mn(OH)2
13. Co2(SO3)3
14. P2O5
15. CH3ONa
C. OKSIDATOR DAN REDUKTOR
    Oksidator yakni istilah untuk zat yang mengalami reduksi (biloksnya turun), sedangkan Reduktor yakni zat yang mengalami reaksi  oksidasi (biloksnya naik/bertambah).
Contoh:
Pada reaksi      2Na    + 2H2O       2NaOH   + H2
Reduktor yakni Na alasannya yakni biloksnya naik dari 0 ke +1
Oksidator yakni H2O alasannya yakni biloks H berubah dari +1 ke 0
Selesaikan soal berikut ini!
1. Tentukan termasuk oksidasi atau reduksi
    a. IO3 -   →   I2
    b. Cl2         ClO
    c. AsO3 3-     AsH3
    d.  Cr 2+        CrO4 -2
    e.  C2O4-2    CO2
2. Tentukan oksidator dan reduktor dari persamaan reaksi berikut
    a.  Sn   + SnCl4        2 SnCl2
    b.   Zn   +  2HCl       ZnCl2  + H2
    c.   2KI   + Cl2     2KCl   + I2
    d.   CO2   + 2NaOH     Na2CO3   +  H2O
    e.   MnO2  +  4HBr     MnBr2  + 2H2O  + Br2
    f.   2KMnO4 + 5H2C2O4 + 3H2SO4 K2SO4 + 2MnSO4 + 10 CO2 + 8 H2O
    g.   Fe2O3  + HCl      FeCl3  + H2O
D. TATA  NAMA  SENYAWA
    Senyawa biner yakni senyawa yang dibuat oleh dua macam unsur, sanggup terdiri ataslogam dan non logam atau keduanya non logam. Untuk senyawa yang terdiri atas logam dan non logam, maka unsur logam dituliskan terlebih dahulu diikuti dengan non logam.
    Untuk unsur-unsur logam yang mempunyai lebih dari satu macam bilangan oksidasi diberi nama menurut system Stock, yaitu dengan membubuhkan angka Romawi yang sesuai dengan bilangan oksidasi unsure logam dalam tanda kurung dibelakang nama logam dan diikuti nama unsure non logam dengan akhiran ida.
Contoh:   
    FeCl2            besi(II)klorida
    FeCl3            besi(III)klorida
    Cu2O            tembaga(I)oksida
    CuO            tembaga(II)oksida
    SnCl2            timah(II)klorida
    SnCl4            timah(IV)klorida

Latihan: Tuliskan rumus senyawa berikut
    1.   besi(II)sulfida
    2.  raksa(I)klorida
    3.  timah(IV)nitrat
    4.  kobal(III)karbonat
    5.  titan(IV)oksida
    6.  raksa(II)sulfat
    7.  mangan(II)hidroksida
    8.  besi(III)fosfat

E. PENGOLAHAN  LOGAM
    Peranan unsur logam dalam kehidupan sehari-hari sanggup dilihat dari banyaknya logam yang digunakan. Antara lain untuk menciptakan mesin-mesin, kendaraan, bangunan, pekakas rumah tangga, dan sebagainya. Logam yang banyak dipakai untuk kesejahteraan insan diantaranya besi, alumunium, tembaga, perak, emas, nikel, dan timah.
    Pada umumnya pemisahan logam dari bijihnya dilakukan menurut reaksi reduksi. Cara reduksi yang paling murah yakni reduksi oksida logam dengan karbon. Metoda ini cocok dilakukan untuk pengolahan besi dan timah.
    Untuk memperoleh logam dari sulfida logam, mula-mula sulfida logam dipanggang diudara untuk menghasilkan oksida logam. Kemudian oksida logam direduksi dengan karbon atau karbon monoksida. Logam-logam yang sangat reaktif menyerupai alumunium diperoleh dengan cara elektrolisis.
Beberapa pola reaksi pengolahan logam:
Pengolahan besi
Fe2O3       +   3 CO    2 Fe     + 3 CO2
Pengolahan nikel
    2 NiO   +  C         2 Ni       + CO2
Pengolahan Alumunium
    Al2O3   +  C      4 Al   + 3 CO2
Pengolahan Timah
    SnO2   +  C     Sn   + CO2
Pengolahan tembaga
    2 Cu2O    + Cu2S     6 Cu   + SO2


Sumber http://bahas-ipa.blogspot.com/


EmoticonEmoticon